Rabu 06 Apr 2016 17:46 WIB

Presiden FIFA tidak Terima Integritasnya Diragukan

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Gianni Infantino
Foto: Reuters/Ruben Sprich
Gianni Infantino

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH --  Secara mengejutkan bocoran data Panama Papers menyebutkan presiden anyar FIFA, Gianni Infantino pernah melakukan penandatanganan dengan dua pebisinis yang kini terjerat kasus suap. Dua pebisnis itu adalah Hugo dan Mariano Jinkis.

Saat itu mereka membeli hak siar Liga Champions UEFA pada tahun 2006 silam, dan menjualnya dengan harga tiga kali lipat. Dalam bocoran itu, kesepakatan bisnis itu ditandatangani oleh Infantino, yang saat itu dia masih menjabat sebagai menjabat direktur UEFA.  

Terkait fakta bocoran itu, Gianni Infantino merasa kecewa namanya dicatut. Bahkan dia tidak terima jika integritasnya diragukan oleh sejunmlah media. Terutama UEFA sendiri telah membuka secara detailo semua fakta terkait kontrak dengan dua pebisnis tersebut. Tidak hanya itu, pria asal Swiss itu menjelaskan tidak ada indikasi pelanggaran apapun yang dilakukan oleh UEFA dan dirinya saat itu.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tidak pernah berurusan secara pribadi dengan Cross Trading atau pemiliknya karena proses tender diadakan oleh tim marketing atas nama UEFA," kata Gianni Infantino seperti dberitakan oleh News Tank Football, Rabu (6/4).

Lanjut pria berusia 46 tahun itu, dia dan UEFA juga belum pernah dipanggil oleh pihak berwenang terkait kasus yang melibatkan Hugo dan Mariano Jinkis. Maka dengan demikian  dirinya  bersama UEFA menyatakan tidak bersalah. "Saya dan UEFA tidak bersalah," kata Gianni Infantino

Sebelumnya, jaksa penuntut umum Amerika Serikat menetapkan pemilik Cross Trading, Hugo dan Mariano Jinkis, sebagai tersangka dalam kasus suap. Mereka diduga membayar duit gelap sebesar jutaan dolar kepada pejabat sepak bola di Amerika Selatan selama beberapa tahun demi mendapatkan hak siar televisi untuk turnamen sepak bola regional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement