REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menjalankan Rapat Kabinet Paripurna bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kantor Sekretariat Negara, Menteri Koodinator (Menko) Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, melangsungkan rapat koordinasi (Rakor) mengenai pembahasan smelter.
Selain Darmin Nasution, sejumlah menteri dan lembaga satu demi satu mendatangi kantor Menko untuk mengikuti rakor tersebut. Mulai dari Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Sudirman Said, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perdagangan Thomas Tri Kasih Lembong. Selain itu ada juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dan juga Anggota DPR Komisi VII Fadel Muhammad.
"Saya belum tahu, kan saya juga diundang. Nanti lah setelah rapat (wawancara)," ujar Saleh Husin saat masuk ke lift menuju ruang rapat, Kamis (7/4).
Rapat mengenai pembangunan smelter sebenarnya diagendakan pada Senin (4/4). Namun pertemuan ini dibatalkan karena sejumlah menteri termasuk Darmin Nasution diminta menghadap istana oleh Presiden Jokowi.
Namun, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (ESDM) Bambang Gatot sempat menyebut bahwa rapat smelter kali ini adalah pembahasan mengenai kemajuan dari pembangunan smelter di sejumlah daerah. Dia mengaku bahwa progres Pembangun smelter masih sedikit. "Masih kecil lah sekitar 20 sampai 30 persen," kata Gatot.