Sabtu 16 Apr 2016 23:41 WIB

Kemenpora Harapkan Tes Doping Dilakukan di Indonesia

Doping
Foto: Wordppress.com
Doping

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berharap tes doping pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang bisa dilakukan di Tanah Air karena selama ini tes harus dilakukan di luar negeri.

"Sudah saatnya Indonesia bisa melakukan tes doping sendiri. Apalagi di sini sudah mempunyai laboratorium maupun sumber daya manusia yang siap untuk melakukan tes doping," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Alfitra Salamm di sela pelaksanaan pertemuan SEARADO di Jakarta, Sabtu (16/4).

SEARADO merupakan pertemuan dua tahunan untuk membahas perkembangan doping. Selain itu pertemuan ini sebagai ajang untuk pelatihan tenaga pengawas doping (DCO) yang diharapkan menjadi garda depan dalam menegakkan aturan antidoping terutama untuk menghadapi kejuaraan multieven baik nasional maupun internasional.

Pertemuan ini diikuti oleh perwakilan dari negara di Asia Tenggara diantaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Myanmar, Filipina dan Kamboja. Selain itu ada perwakilan dari Jepang serta perwakilan lembaga antidoping dunia atau WADA dari Kanada.

Menurut dia, dengan laboratorium dan sumber daya yang dimiliki diharapkan dalam tiga tahun ke depan Indonesia mampu melakukan sendiri tes doping dan tidak perlu lagi dikirim ke luar negeri. Apalagi di Indonesia juga sudah terbentuk Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).

"Jika sudah ada, kita tidak perlu lagi dikirim ke luar negeri. Dalam tiga tahun kedepan saya berharap semuanya bisa teralisasi," kata Alfitra Salamm menambahkan.

Terbentuknya LADI diapresiasi oleh Sekretaris Jenderal Asiarado, Kazu Hayashi. Menurut dia, dengan terbentuknya lembaga tersebut maka Indonesia sudah mengimplementasikan gerakan anti doping. Untuk itu tinggal dibutuhkan tenaga anti doping yang berstandar internasional.

Wakil Ketua LADI Yusuf Mujenih mengatakan, sebagai tuan rumah pertemuan SEARADO pihaknya akan memanfaatkan dengan baik kesempatan tersebut. Apalagi pada pertemuan tersebut akan dibahas perkembangan doping berikut pembahasannya.

"Indonesia mengirim 20 peserta DCO nasional dari berbagai daerah untuk menjalani pelatihan yang trainer-nya langsung didatangkan dari WADA. Dengan pelatihan ini diharapkan mereka mempunyai kapasitas dan kompetensi yang handal sebagai DCO internasional," katanya menambahkan.

Yusuf menegaskan dengan adanya pelatihan DCO tersebut diharapkan juga sebagai penguatan LADI secara kelembagaan maupun sumber daya manusia. Dengan mendapatkan lisensi dari WADA diharapkan pula DCO asal Indonesia mampu bersaing dengan DCO dari negara lain.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement