Senin 18 Apr 2016 17:40 WIB

In Picture: Front Pancasila Tolak Simposium Nasional Tragedi 1965

.

Red: Mohamad Amin Madani

Sejumlah massa dari Front Pancasila melakukan aksi di depan Tugu Tani, Jakarta, Senin (18/4). (Republika /Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Sejumlah massa dari Front Pancasila melakukan aksi di depan Tugu Tani, Jakarta, Senin (18/4). (Republika /Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Sejumlah massa dari Front Pancasila melakukan aksi di depan Tugu Tani, Jakarta, Senin (18/4). (Republika /Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Sejumlah massa dari Front Pancasila melakukan aksi di depan Tugu Tani, Jakarta, Senin (18/4). (Republika /Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Sejumlah massa dari Front Pancasila melakukan aksi di depan Tugu Tani, Jakarta, Senin (18/4). (Republika /Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Petugas Kepolisian mengamankan seorang massa dari Front Pancasila saat melakukan aksi di depan Tugu Tani, Jakarta, Seni (18/4). (Republika /Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah massa dari Front Pancasila melakukan unjuk rasa di sekitar Patung Tugu Tani, Jakarta Pusat, ketika simposium berlangsung. Massa mengkhawatirkan simposium ini menjadi ajang kembalinya Partai Komunis Indonesia (PKI). 

Pengunjuk rasa berdalih PKI merupakan pemberontak yang sudah mengakibatkab banyak korban jiwa. Rekonsiliasi juga sudah berlangsung secara alami.  "PKI menghalalkan segala cara, tidak boleh diberikan ruang hidup. Simposium ini dianggap sudah selesai, perlu ditolak dan dibubarkan," kata seorang pengunjuk rasa, Alfian Tanjung, ketika berorasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement