Ahad 24 Apr 2016 06:45 WIB

Sejarah Hari Ini: Operasi Militer AS di Iran Berakhir dengan Kegagalan

Rep: RR Laeny Sulistiawati/ Red: Teguh Firmansyah
Mantan Presiden AS, Jimmy Carter
Mantan Presiden AS, Jimmy Carter

REPUBLIKA.CO.ID,  Pada 24 April 1980, sebuah operasi militer yang digelar Amerika Serikat (AS) untuk menyelamatkan 52 sandera Amerika di Teheran, Iran, berakhir tragis. Presiden AS Jimmy Carter memerintahkan misi militer sebagai usaha terakhir untuk menyelamatkan sandera.

Selama operasi militer, tiga dari delapan helikopter mengalami kegagalan. Serangan itu menewaskan delapan tentara dan melukai lima orang. Keesokan harinya pada 25 April 1980, Jimmy Carter mengumumkan ketidakberhasilan ini di konferensi pers. Dia mengaku bertanggung jawab penuh atas tragedi tersebut.

Krisis dimulai pada 4 November 1979 saat kedutaan AS di Iran telah diduduki kelompok militan. Ketika itu Revolusi Islam yang dipimpin Ayatullah Khomeini berhasil menggulingkan rezim otoriter pimpinan Shah Reza Pahlevi, yang merupakan sekutu AS.

Mereka juga marah karena pemerintah AS memperbolehkan Shah Reza melakukan perjalanan ke AS menjalani perawatan medis. Sehingga, Kedubes AS di Teheran tidak luput dari serangan kelompok. Khomeini kemudian mengambil alih situasi penyanderaan dan setuju untuk melepaskan warga non-AS, tawanan, perempuan, dan minoritas Amerika.

Sisanya, sebanyak 52 tawanan tetap berada di tangan Khomeini. AS berupaya menyelamatkan sandera dengan mengerahkan kekuatan militer. Pada 24 April 1980, AS mengirim pasukan dengan enam pesawat Hercules

C130 dan delapan helikopter. Tapi misi ini menemui tantangan.

Selama operasi, tiga dari delapan helikopter mengalami kegagalan. Kemudian sebuah helikopter mengalami kerusakan saat mendarat di landasan di padang pasir di Teheran. Tiga bulan kemudian, Shah Reza meninggal karena kanker di Mesir. Pada November, Carter kalah dalam pemilihan presiden AS.

Carter lalu membatalkan operasi ini. Keputusan ini juga awal dari bencana lain. Sebuah helikopter menabrak salah satu Hercules. Insiden ini juga membuat delapan prajurit AS tewas, dan empat orang menderita luka bakar. Tidak ada sandera yang berhasil diselamatkan.

sumber : BBC, History.com
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement