REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pada 15 Desember 2001, menara miring Pisa dibuka kembali untuk umum. Tim ahli menghabiskan 11 tahun dan 27 juta dolar AS untuk membentengi menara tanpa menghilangkan kemiringannya.
Seperti dilansir ABC News, Kamis (15/12/2022), hari ini pada kala itu, para tim ahli siap untuk menyelesaikan pengelupasan terakhir dari dua set suspender baja yang mendukung monumen Italia itu. Beberapa orang khawatir ikon budaya Italia akan mulai runtuh saat para pekerja menggali tanah di bawah pondasinya.
Meskipun Menara Pisa selalu miring sejak pembangunannya dimulai pada 1173, ancaman paling parah terhadap stabilitasnya baru terjadi pada abad ke-19. Kendati begitu, Torre Pendente di Pisa atau Menara Miring Pisa menjadi daya tarik wisata kota yang paling terkenal.
Pada tahun sebelum penutupannya 1990, 1 juta orang mengunjungi menara tua itu. Mereka menaiki 293 anak tangga lapuknya ke puncak dan memandang ke luar Campo dei Miracoli (Bidang Keajaiban) yang hijau di luar.
Khawatir itu akan runtuh, para pejabat menunjuk 14 arkeolog, arsitek, dan ahli tanah untuk mencari cara memperbaiki kemiringan menara Pisa. Meskipun upaya awal pada tahun 1994 hampir meruntuhkan menara, para insinyur akhirnya dapat mengurangi kemiringan antara 16 dan 17 inci dengan menghilangkan tanah dari bawah pondasi.
Ketika menara dibuka kembali pada 15 Desember 2001, para insinyur memperkirakan akan membutuhkan waktu 300 tahun untuk kembali ke posisi tahun 1990. Pintu masuk ke menara sekarang dibatasi, namun gerombolan wisatawan masih dapat ditemukan di luar, melakukan pose klasik dan berdiri di samping menara berpura-pura memegangnya saat kamera berkedip.