REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan alokasi belanja modal hingga Rp 13,5 triliun pada 2016 ini, PT Astra International Tbk masih akan mamanfaatkan dana dari pasar modal melalui penerbitan obligasi.
Direktur Independen PT Astra International Tbk Gunawan Geniusahardja menilai jika tingkat suku bunga bank masih tinggi, obligasi jadi salah satu opsi sumber dana yang cukup baik. Semeseter satu 2016 ini rencananya Astra akan kembali melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi untuk bisa mendapatkan 20-25 persen dari total kebutuhan dana.
''Likuiditas pasar bagus, tapi kami juga akan melihat biaya dana dan dan kupon. Kalau bagus, kami manfaatkan kesempatan,'' kata Gunawan usia paparan kinerja kuartal satu 2016 Astra International, Rabu (27/4).
Gunawan belum mau menyebut target dana yang dijaring Astra melalui PUB obligasi. Ia menyebut obligasi yang sudah diterbitkan unit bisnis Astra International antara lain oleh PT Federal International Finance (FIF) sebesar Rp 3 triliun dan PT Astra Sedaya Finance (ASF) sebesar Rp 2 triliun. PT Toyota Astra Financial Services juga berencana menerbitkan obligasi.
Soal opsi dana dari sukuk, Gunawan menyatakan kalau ada kesempatan, Astra akan mencoba. Meski begitu, Astra sudah memegang sukuk pemerintah dan sukuk korporasi meski tidak terlalu banyak.
Meski sempat melemah, Astra masih percaya pembiayaan kendaraan dua roda dan empat roda masih menjanjikan. Karena itu dana-dana murah diperlukan.