Selasa 10 May 2016 07:23 WIB

Jerman Borong Rempah-Rempah Indonesia

Rep: rizky jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Beragam bumbu dan rempah untuk memasak.
Foto: Antara
Beragam bumbu dan rempah untuk memasak.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Merry Maryati mengatakan importir asal Jerman, yakni Indonesia-Consult RS GmbH membeli produk rempah dari Indonesia melalui CV Multi Rempah Sulawesi senilai 600 ribu dolar AS.

Menurutnya, Indonesia merupakan pemasok rempah terbesar ketiga di Jerman.  

"Selama 2015, Indonesia menjadi pemasok rempah terbesar ketiga di Jerman setelah Brasil dan Vietnam dengan pangsa sebesar 16,51 persen," ujar Merry dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/5).

Merry menjelaskan, selama lima tahun terakhir, ekspor rempah Indonesia ke Jerman mengalami pertumbuhan positif sebesar 14,53 persen dengan nilai sebesar 45,88 juta dolar AS. Menurutnya, program misi dagang ini  memberikan kontribusi besar bagi ekspor nasional dan merupakan bukti dukungan pemerintah dalam meningkatkan ekspor ke pasar global.

Merry mengatakan, program misi dagang ini juga dapat dimanfaatkan oleh para importir Eropa untuk melihat secara langsung produk-produk dan berdiskusi dengan para pelaku Indonesia. Misi dagang ini diharapkan dapat memacu para importir lainnya di Eropa untuk membeli produk-produk Indonesia.

"Misi dagang ini memberikan kesempatan bagi importir untuk melihat langsung produk yang akan diimpor," kata Merry.

Merry mengatakan, sejak 2006 Indonesia-Consult RS GmbH mempunyai peran menjembatani komunikasi antara Indonesia dengan Jerman. Indonesia-Consult RS GmbH merupakan mitra dagang yang kooperatif di Asia untuk menyalurkan produk ke Eropa dan Amerika. Produk yang menjadi konsentrasi saat ini yaitu, aneka rempah, produk gula, kacang dan biji kopi.

CV Multi Rempah Sulawesi (MRS) dikenal sebagai penghasil dan eksportir rempah- rempah berkualitas tinggi dari Sulawesi. Untuk mendapatkan nilai yang tinggi pada standar bahan makanan, MRS bekerja sama dengan 5.000 petani yang mengolah lahan seluas lebih dari 4.000 hektare.

Selain itu, MRS berfokus pada penanaman produk-produk organik yang ramah lingkungan dengan mengacu pada standar dan regulasi dari Uni Eropa untuk bahan makanan organik. Sampai saat ini MRS sudah mengekspor produknya ke beberapa negara seperti Jepang, Belanda, dan Jerman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement