REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak akan mengintervensi lagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) khususnya terkait klub-klub yang bermasalah, kata juru bicara Kemenpora Gatot Dewa Broto.
"Soal klub bermasalah, kami tahu diri itu ranahnya PSSI sehingga kami akan membuat regulasi yang tidak ada intervensi," ujar dia di Jakarta, Sabtu (14/5).
Untuk itu, tutur dia, dicabutnya sanksi FIFA kepada Indonesia harus menjadi momentum PSSI memperbaiki permasalahan klub, seperti dualisme dan masalah manajemen. Ia memastikan Kemenpora akan tetap mengawasi PSSI dalam usaha melakukan perbaikan tata kelola sepak bola Tanah Air.
Sementara itu, terkait pencabutan sanksi FIFA yang melarang PSSI terlibat dalam laga internasional, Gatot menyebut hal itu sebagai kado manis untuk rakyat Indonesia. Ia berharap ke depan terdapat hubungan yang harmonis antarpemangku kepentingan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan mengatakan terdapat sejumlah hal yang harus segera diperbaiki termasuk membangun komunikasi yang baik dengan pemerintah agar pembekuan yang berlangsung hampir satu tahun tidak terulang.
"Sekarang waktunya membenahi sepak bola Indonesia," ujarnya.
FIFA secara resmi mencabut sanksi untuk sepak bola Indonesia pada awal pelaksanaan Kongres FIFA di Meksiko, Jumat (13/5). Dengan adanya pencabutan sanksi dari federasi sepak bola dunia itu, sepak bola Indonesia dipastikan tidak dikucilkan lagi dari kancah internasional.