REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Potensi laut di Kabupaten Tasikmalaya belum tergali sepenuhnya sampai saat ini. Hal ini desebabkan karena tiga kebutuhan dasar nelayan belum terpenuhi.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi mengatakan, ada tiga hal yang dibutuhkan nelayan di pesisir selatan Tasikmalaya. Pertama, isfrastruktur untuk menunjang nelayan harus lebih dikembangkan dan diperbaiki. Sebagai contohnya dibangun pelabuhan agar kapal-kapal besar bisa berlabuh.
Kedua, alat tangkap ikan untuk nelayan diperbanyak dan harus menggunakan alat tangkap yang layak. "Kemudian yang ketiga, sumber daya manusia (SDM) nelayan harus mendapatkan pembinaan," kata Dedi kepada Republika.co.id, Selasa (17/5).
Pembinaan SDM bertujuan agar nelayan tradisional mempunyai wawasan dan keilmuan yang menunjang profesinya sebagai nelayan. Dedi menegaskan, kalau semua itu telah terpenuhi, nelayan di Tasikmalaya tidak akan ketingalan dengan kabupaten lain.
Dedi menerangkan, setelah SDM nelayan meningkat melalui pembinaan, maka akan meningkatkan produksi ikan. Nelayan yang telah memiliki tambahan wawasan dan keilmuan akan lebih baik lagi setelah ditunjang infrastruktur dan alat tangkap ikan yang memadai.
"Jadi, nelayan tidak lagi mencari ikan, tapi menangkap ikan," ujar Dedi.
Artinya, nelayan tidak lagi fokus mencari lokasi tempat berkumpulnya ikan. Sebab, nelayan telah mengetahui tempat ikan dan tinggal menangkapnya dengan menggunakan alat tangkap moderen.
Dikatakan Dedi, jelas sekali nelayan menginginkan infrastruktur di sektor kelautan ditingkatkan agar lebih memadai. Menurutnya, ketika pembangunan infrstruktur bagus, maka harus ditopang dengan alat tangkap yang memadai.