Rabu 18 May 2016 16:11 WIB

Industri Komponen Kapal Indonesia Sulit Berkembang

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan jendela kapal di industri komponen kapal, Desa Kebasen, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. (Antara/Oky Lukmansyah)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan jendela kapal di industri komponen kapal, Desa Kebasen, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. (Antara/Oky Lukmansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Nyoman Sudiana mengatakan, industri komponen galangan kapal nasional masih sulit tumbuh. Sebab, industri tersebut masih terganjal dengan kurangnya transfer teknologi.

"Ketergantungan terhadap komponen kapal impor masih tinggi, kami berharap pemerintah membantu agar perusahaan komponen di dalam negeri bisa dikerja samakan dengan asing," ujar Nyoman di Jakarta, Rabu (18/5).

Nyoman menjelaskan, dengan dibangunnya kerja sama komponen dalam negeri dengan asing maka akan terjadi transfer teknologi. Sebagai langkah awal, kerja sama tersebut bisa dimulai dengan assembling terlebih dahulu dan kemudian masuk ke industri manufakturnya. Apabila industri komponen bisa dibuat di dalam negeri, maka industri galangan kapal akan meningkat. 

"Kami sudah membuat role model melalui kerja sama dengan perusahaan Korea, namun masih belum bisa bersaing," kata Nyoman.

Nyoman mengatakan, salah satu kendala sulitnya industri komponen kapal berkembang di Tanah Air yakni kebijakan fiskal. Menurutnya, kebijakan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) tidak terlalu mendukung pertumbuhan industri komponen dalam negeri. Sebab, komponen kapal di Indonesia cenderung masih lebih mahal ketimbang komponen impor. 

Nyoman menambahkan, Iperindo berharap pemerintah komitmen dan konsistensi terhadap program nawa cita yang sudah dicanangkan. Dengan demikian, pengusaha akan mudah untuk mengikuti kebijakan pemerintah yang berorientasi jangka panjang. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement