Sabtu 21 May 2016 12:13 WIB

AS Tolak Rusia Gabung Serang Suriah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Amerika Serikat dan Rusia
Foto: IST
Amerika Serikat dan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat menolak permintaan bergabung dari Rusia, Jumat (20/5). Sebelumnya Rusia meminta penggabungan serangan udara di Suriah mulai 25 Mei.

"Kami tidak berkolaborasi atau koordinasi dengan Rusia dalam segala operasi di Suriah," kata Juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis pada reporter. Ia menjelaskan Washington dan Moskow punya tujuan militer yang berbeda.

Davis mengatakan operasi Rusia mendukung rezim Presiden Bashar al Assad sementara fokus AS dan koalisi adalah mengalahkan ISIS. Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu telah mengajukan permintaan untuk bergabung dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat di Suriah.

Rusia mengatakan pada AS dan koalisi pimpinannya, bahwa mereka akan memulai serangan udara gabungan pada 25 Mei. Serangan akan menargetkan Nusra Front dan kelompok pemberontak lain yang tidak ikut dalam gencatan senjata.

Serangan juga bisa menargetkan konvoi bersenjata, termasuk mereka yang menyeberang ke Suriah dari Turki. Shoigu mengatakan pengajuan ini telah dikoordinasikan dengan pemerintah Suriah.

Pakar militer AS di Amman, Yordania juga mengetahuinya karena terlibat diskusi. Rusia mengembalikan hak unilateral untuk menghantam pemberontak yang tidak ikut gencatan senjata.

sumber : Aljazirah/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement