Selasa 31 May 2016 12:48 WIB

Kemenag Targetkan Indeks Kepuasan Haji Hingga 84 Persen

Rep: Hafidz Muftisanny/ Red: Achmad Syalaby
Dirjen PHU (Pengelenggara Haji Umroh) Kemenag Abdul Djamil memberikan kata sambutanya sekaligus membuka acara Musyawarah Kerja HIMPUH 2015 di Jakarta. Senin (2/11).
Foto: Republika/Darmawan
Dirjen PHU (Pengelenggara Haji Umroh) Kemenag Abdul Djamil memberikan kata sambutanya sekaligus membuka acara Musyawarah Kerja HIMPUH 2015 di Jakarta. Senin (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Kementerian Agama (Kemenag) RI menargetkan indeks kepuasaan jamaah haji tahun 2016 naik menjadi 84 persen. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Djamil optimistis pelayanan haji tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Pada 2015, Badan Pusat Statistik (BPS) menilai indeks kepuasan jamaah haji pada angka 82,26 persen.

Djamil mengungkapkan beberapa sektor yang bisa mendongkrak kepuasan jamaah haji. Ia menerangkan layanan transportasi antarkota mengalami peningkatan kualitas bus. "Busnya upgrade, bagasi lebih besar, AC lebih dingin. Ini bisa mendongkrak (kepuasan jamaah)," ujar Djamil dalam rapat persiapan indeks kepuasan jamaah haji di Banten, Senin (30/5) malam.

Ia juga menyebut layanan bus shalawat di Makkah akan mengalami peningkatan. Ia menargetkan bus shalawat bisa melayani 91 persen jamaah pada penyelenggaraan haji tahun ini.

Faktor kedua menurut Djamil yang bisa mendongkrak kepuasaan jamaah adalah katering. Ia menerangan tahun ini jamaah saat di Makkah akan mendapatkan jumlah makan lebih banyak. "Kalau sebelumnya 15 kali tahun ini 24 kali makan di Makkah," papar dia.

Pemondokan untuk haji tahun ini menurut Djamil sudah siap. Ia mengklaim layanan kamar di Makkah setara dengan hotel bintang tiga. Pihaknya juga akan mempertahankan rute penerbangan untuk jamaah haji yang akan menuju Madinah langsung mendarat di Madinah. "Itu kita pertahankan sehingga efektif tidak harus lewat Jeddah dan efisien biaya," ujarnya.

Sementara untuk layanan di dalam negeri, pihaknya sudah meningkatkan volume bimbingan manasik menjadi 10 kali. "Sebelumnya hanya enam kali. Kita ingin fokus ke pendalaman aspek praktis sehingga mudah dipahami,” kata dia.

Soal layanan visa tahun lalu yang mengalami kendala, pihaknya sudah mendatangkan petugas haji Arab Saudi untuk melakukan bimbingan dan uji coba layanan visa online. "Baru datang, pekan ini kita baru uji coba," papar dia.

Ia mengatakan pengurusan visa akan dilakukan berdasarkan urutan keberangkatan. Saat ini paspor jamaah yang terkumpul sudah di atas 80 persen. "Yang kemungkinan berangkat dulu kita langsung urus visanya," sebut Djamil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement