Kamis 02 Jun 2016 13:04 WIB

Pelni Siap Layani Pemudik pada Lebaran 2016

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Dua calon penumpang mengangkat barangnya saat akan naik ke KM Labobar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sulsel, Sabtu (20/8). Memasuki H-10, jumlah pemudik di Makassar masih sepi dan diperkirakan pemudik membludak pada H-5 hingga H-2.
Foto: ANTARA/Yusran Uccang
Dua calon penumpang mengangkat barangnya saat akan naik ke KM Labobar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sulsel, Sabtu (20/8). Memasuki H-10, jumlah pemudik di Makassar masih sepi dan diperkirakan pemudik membludak pada H-5 hingga H-2.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelni (Persero) siap melayani penumpang selama angkutan Lebaran 2016. Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan Pelni Akhmad Sujadi mengatakan, Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, tercatat sebagai  pelabuhan tersibuk pada lebaran tahun lalu. Mengingat lebih dari separuh perjalanan kapal singgah di pelabuhan tersebut.

Ia menyebut, Makassar melayani angkutan penumpang terbanyak. Volume penumpang dari Makassar sebanyak 67.384 penumpang, disusul Surabaya dengan 60.546 penumpang, dan Balikpapan dengan 45.802 penumpang selama angkutan Lebaran 2015. "Pada angkutan Lebaran 2016 ini, diperkirakan Makassar masih menempati peringkat pertama," kata Sujadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/6).

Sujadi menambahkan, Makassar mewakili Pulau Sulawesi, Balikpapan mewakili Pulau Kalimantan, dan Surabaya yang mewakili Pulau Jawa merupakan aktivitas tersibuk angkutan lebaran. Sedangkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menempati peringkat kedelapan di bawah Jayapura, Baubau, Semarang, dan Ambon.

"Tanjung Priok yang dekat Ibu Kota, volumenya kalah dengan Surabaya, Makassar, bahkan kalah dengan Jayapura. Artinya mudik dengan kapal laut dari Jakarta belum dominan," lanjutnya.

Ia menuturkan, pergerakan penumpang dari wilayah Kalimantan ke Jawa, dari Jawa ke Sulawesi, dan Batam ke Medan masih mendominasi dibanding ke wilayah Indonesia Timur yang jaraknya lebih jauh. Sujadi menyebutkan dalam lima tahun terakhir tren penumpang Kapal Pelni terjadi fluktuasi.

Ia menyontohkan pada 2012 jumlah penumpang mencapai 815.392 orang, namun pada 2013 turun menjadi 708.272 penumpang. Setahun berselang, jumlah penumpang mengalami kenaikan hingga 763.916, namun kembali turun pada lebaran 2015 yang hanya 693.793 penumpang. Untuk Lebaran 2016, Pelni memperkirakan jumlah penumpang akan kembali meningkat hingga 795.530 orang.

Pelni sendiri telah menyiapkan 12 armada kapal tipe 2.000 termasuk dua kapal yang dapat mengangkut mobil, alat berat, sepeda motor, kontainer dan orang.  "Kapal tipe 1.000 pax ada sembilan buah, kapal tipe 500 ada tiga buah dan satu kapal Roro pada rute Surabaya-Labuan Bajo-Maropokot-Makasar dengan kapal Egon. Kapal Egon dapat mengangkut alat berat, truk, mobil sedang, sepeda motor dan aneka barang pokok dan barang penting. Kapal Egon dialihkan rutenya mulai April, semula Semarang-Kumai dialihkan ke Surabaya-Labuan Bajo-Maropokot-Makasar," ungkapnya. Pengalihan rute, dimasksudnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement