Senin 20 Jun 2016 18:24 WIB

PTPN 2 Tutup Pabrik Gula di Deliserdang

Red: Nur Aini
Proses produksi gula dalam pabrik (ilustrasi)
Foto: fxcuisine.com
Proses produksi gula dalam pabrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) 2 terpaksa menutup pabrik yang memproduksi gula di Provinsi Sumatera Utara karena tidak memberikan keuntungan.

Dalam rapat dengan Komisi B DPRD Sumatera Utara, Direktur SDM PTPN 2 Kamaruzzaman mengatakan, pihaknya selama ini mengelola dua pabrik gula dengan produksi 4.000 ton per hari.

Namun disebabkan operasionalnya kurang menguntungkan, PTPN 2 terpaksa menutup salah satu pabrik pengolahan gula yang berlokasi di kawasan Sei Semayang, Kabupaten Deliserdang tersebut.

Kondisi itu disebabkan PTPN 2 kesulitan tebu sebagai bahan baku yang diawali kurangnya minat masyarakat menanam tebu. Kondisi itu diperparah dengan adanya penjarahan areal perkebunan PTPN 2 sehingga lahan untuk penanaman tebu semakin berkurang. "Kalau arealnya cukup, sebetulnya (pabrik gula itu) tidak perlu ditutup," katanya di Medan, Senin (20/6).

Anggota Komisi B DPRD Sumut Leonard Surungan Samosir mengungkapkan keprihatinannya atas penjarahan lahan milik PTPN 2 tersebut sehingga menyebabkan areal penanaman menjadi berkurang. Pihaknya berharap pemerintah dapat mengambil tindakan tegas untuk mencegah penjarahan atau penyerobotan lahan PTPN 2 tersebut. Apalagi lahan yang diserobot tersebut banyak yang merupakan areal pohon tebu yang merupakan bahan baku dalam produksi gula.

"Kalau tidak ada penjarahan atau penyerobotan, mungkin bahan bakunya tidak berkurang," katanya.

Disebabkan memproduksi gula sebagai salah satu kebutuhan utama msyarakat, Leonard Samosir juga mengharapkan pemerintah untuk menyelesaikan masalah di PTPN 2 yang dapat mengganggu kinerja dan produktivitas. "Kalau tidak dapat diselesaikan lagi, PTPN 2 dimerger saja," kata politisi Partai Golkar tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement