REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menggelar pertemuan dengan delegasi FIFA, AFC, dan juga Kelompok 85, PSSI memastikan Kongres Luar Biasa (KLB) digelar pada Oktober mendatang. Kepastian ini disampaikan oleh Plt Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan.
Sebelumnya, PSSI telah menjalani verifikasi faktual terhadap para voter (pemilik suara) yang menuntut adanya KLB.
Namun sebelum KLB tersebut digelar, PSSI harus terlebih dahulu membentuk perangkat pendukung sebagai syarat mutlak KLB. Seperti Komite Pemilihan dan Komite Banding.
Sebab PSSI belum mempunyai alat kelengkapan itu karena kami baru kembali setelah pembekuan dicabut. "Kami bersama memutuskan KLB maksimal berlangsung pada 31 Oktober 2016. Sebab ada beberapa tahapan yang perlu kami siapkan terlebih dahulu sebelum KLB dilaksanakan," kata Hinca, Selasa (21/6).
Sebelumnya, K-85 yang berisikan 92 pemilik suara PSSI menginginkan KLB dilakukan karena sudah tidak percaya dengan kepengurusan yang ada sekarang. Kongres tersebut dengan mengagendakan pemilihan ketua umum (ketum), wakil ketua umum (waketum) dan anggota komite eksekutif (Exco).
Mereka menginginkan reformasi total dalam tubuh PSSI saat ini, yang dianggapnya sudah tak mampu menjalankan amanat mereka.
Keinginan K-85 pun disambut positif oleh perwakilan FIFA, Primo Corvaro selaku Ketua Asosiasi Anggota FIFA, dan Sanjeevan Balasingam selaku Ketua Asosiasi Anggota AFC. Bahkan kedua delegasi tersebut sudah menggelar dialog dengan K-85 yang difasilitasi oleh PSSI.