REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Masa angkutan lebaran PT KAI yang berlangsung mulai Jumat (24/6) hingga 16 Juli 2016 mendatang, akan ditandai dengan makin meningkatnya frekwensi perjalanan KA di hampir semua lintasan KA.
Di wilayah Daop 5 Purwokerto yang membentang mulai dari Stasiun Prupuk hingga Stasiun Kutoarjo serta dari Stasiun Kroya hingga Banjarpatroman, juga terjadi peningkatkan frekwensi KA yang cukup banyak.
Terkait hal itu, Vice President PT KAI Daop 5 Purwokerto Safrudiansyah, meminta warga masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintas di pintu perlintasan KA.
''Frekwensi hampir di semua jalur KA wilayah Daop 5 mengalami peningkatan. Padahal tidak semua perlintasan KA, di jaga oleh petugas palang pintu,'' katanya, Jumat (24/6).
Ia menyebutkan, dalam kondisi reguler, jumlah KA yang melintas di jalur KA wilayah Daop 5 tercatat sebanyak 104 rangkaian KA. Namun pada masa angkutan lebaran ini, terjadi peningkatan KA yang melintas hingga sebanyak 132 rangkaian KA.
''Dengan penambahan, frekwnsi KA yang melintas juga semakin rapat. Untuk jalur KA antara Prupuk-Kroya, perlintasan KA terjadi setiap 17 menit sekali. Bahkan di jalur antara Kroya-Kutoarjo, perlintasan KA terjadi setiap 14 menit sekali. Hanya di jalur Kroya-Banjarpatroman, yang pelintasannya masih agak lama, sekitar 48 menit sekali,'' jelasnya.
Berdasarkan kondisi ini, dia meminta warga masyarakat yang melintas di pintu perlintasan agar lebih berhati-hati. Terutama di perlintasan yang tidak berpalang pintu atau tidak dijaga oleh petugas.
Berdasarkan data yang dia miliki, di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto tercatat ada sebanyak 357 perlintasan KA. Dari jumlah itu, hanya ada 91 perlintasan yang sudah dijaga atau berpalang pintu. Dari jumlah itu, perlintasan yang dijaga petugas dari PT KAI ada 71 perlintasan dan perlintasan yang dijaga petugas pemda hanya ada 20 perlintasan.
''Dengan data tersebut, berarti di seluruh wilayah Daop 5, masih ada 266 perlintasan atau sekitar 75 persen yang belum dijaga oleh petugas khusus,'' katanya.
Terkait hal itu, Syafrudiansyah menyatakan tetap akan menurunkan sejumlah petugas untuk menjaga palang pintu yang tidak dijaga. Namun mengingat terbatasnya jumlah petugas, tidak semua perlintasan belum dijaga akan ditempatkan petugas.
''Selama masa angkutan lebaran, kami mengerahkan 264 petugas ekstra untuk pelayanan. Dari jumlah tersebut, hanya 77 orang yang ditugasi menjaga perlintasan. Lainnya ditugaskan menjaga daerah rawan bencana, petugas pemeriksa jalur ekstra, dan pengamanan eksternal. Jadi tidak semua perlintasan KA akan terkover oleh petugas,'' katanya.
Khusus untuk daerah rawan, Syafrudiansyah menjelaskan, ada 22 titik di wilayah Daop 5 yang dinilai rawan bencana alam. Untuk menedag terjadi hal-hal yang tidak diingin, ada 35 orang yang ditugaskan menjaga kondisi jalur yang rawan.
Selain itu, pihaknya juga melibatkan 107 personel dari satuan Brimob, Polri dan TNI untuk membantu tugas pengamanan.