REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Djajang Nurjaman kembali didapuk menjadi pelatih baru Persib menggantikan Dejan Antonic di Indonesia Soccer Championship (ISC) A. Namun pelatih yang pernah membawa Bandung juarai Liga Super Indonesia (ISL) tahun 2014 itu telah ditunggu oleh tugas berat yang bakal dipanggulnya.
Bagaimana tidak, saat ini Atep dan kawan-kawan tengah terseok-seok di turnamen berjangka panjang tersebut. kepastian ini disampaikan langsung oleh manajer Persib, Umuh Muchtar.
Penunjukan kembali pelatih yang akrab disapa Djanur itu sekaligus membuat Herrie Setyawan kembali ke pos sebagai asisten pelatih. Sebelumnya Herrie Setyawan ditunjuk caretaker, usai Dejan Antonic mengundurkan diri beberapa waktu lalu.
Selain itu, penunjukkan ini sekaligus membuat dirinya harus melupakan pergi ke Amerika Serikat untuk kembali menimba ilmu kepelatihan. "Bagaimana pun saya tidak pernah merasa berada di luar Persib dan masih menganggap bagian di tim. Jadi tidak masalah. Kalau itu perintah, saya siap," jelas Djajang, Selasa (28/6).
Saat ini Persib sendiri terperosok ke peringkat 12 klasemen sementara. Bahkan Maung Bandung baru mengoleksi poin 10 dari total delapan laga yang dimainkan. Namun DJajang mengerti ekspektasi tinggi berada di pundaknya karena dirinya dianggap bisa menjadi dewa penyelamat. Dia pun siap bekerja ekstra keras untuk membawa Persib keluar dari tekanan.
“Saya harus berbuat dan tetap optimis ke depan karena dari materi pemain tidaklah buruk. Tidak buruk meski tidak istimewa dan masih bisa diotak-atik apalagi jumlahnya banyak," tambah pria asal Majalengka itu.
Meski Djajang sudah lama tak menangani Persib, tapi dia mengaku selama ini dia terus mengikuti perkembangan Persib, sehingga dia sudah punya bahan untuk evaluasi. Menurutnya persoalan yang paling serius baginya adalah kolaborasi pemain di wilayah penyerangan yang masih jauh dari harapan. Padahal secara kualitas individu, penyerang Persib cukup memadai dibanding klub lain.