REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Putra bungsu mantan pemimpin Alqaidah Usamah bin Ladin, Hamzah bin Ladin, mengeluarkan ancaman terbaru terhadap Amerika Serikat. Ia mengatakan, akan membalas dendam atas kematian ayahnya dan atas penindasan pada umat Muslim di Afghanistan, Suriah dan Irak.
Seperti dilansir news.com.au. Selasa (12/7), dalam sebuah video yang dirilis organisasi media As-Sahab pada Sabtu (9/7) lalu, Hamzah menyatakan akan membalas dendam atas kematian ayahnya.
Ia mengatakan akan menyerang dan menargetkan warga AS di dalam dan luar Amerika. Ini menurutnya sebagai respons atas penindasan yang diklaim Hamzah dilakukan AS pada Muslim di Palestina, Afghanistan, Suriah, Irak, Yaman, Somalia dan dari negara-negara Muslim lain yang tak bisa bertahan atas penindasan AS.
"Jika kalian berpikir kejahatan berdosa kalian di Abbottabad pada masa lalu tak mendapat hukuman, maka kalian salah," katanya.
Hamza merujuk 'kejahatan berdosa' pada penyergapan 2 Mei 2011 lalu di kompleks Abbottabad yang menewaskan Usamah dan beberapa keluarga lainnya. Hamzah yang kala itu berusia pertengahan 20an, sedang tak ada di kediaman tersebut kala penggerebekan. Ia telah lama dipisahkan dari ayahnya, meski tetap berhubungan erat.