Jumat 15 Jul 2016 13:32 WIB

Hipmi: Uji Materi tak Kurangi Kepastian Hukum Pengampunan Pajak

Pengampunan Pajak
Pengampunan Pajak

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyatakan upaya uji materi yang dilakukan sejumlah pihak terhadap UU Pengampunan Pajak dinilai bakal tidak mengurangi kepastian hukum dari produk legislasi tersebut.

"Masalah yang perlu dicermati oleh pemerintah sekarang adalah agar proses judicial review (uji materi) ini tidak meresahkan atau mengganggu psikologis warga negara yang memanfaatkan pengampunan pajak," kata Ketua Hipmi Tax Center (Pusat Pajak) Ajib Hamdani, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/7).

Baca: Menkeu: Banyak Wajib Pajak Ikut Periode Awal Pengampunan

Apalagi, menurut Ajib Hamdani, kebijakan tersebut juga bakal berlangsung dengan realtif singkat dengan tarif pengampunan pajak akan naik per tiga bulan. Untuk itu, ujar dia, pemerintah selayaknya dapat memberikan edukasi, dan sosialisai kepada warga negara untuk dapat memanfaatkan kebijakan pengampunan pajak yang hanya berlaku sekali seumur hidup itu.

"Pemerintah harus menggandeng para stakeholder dalam sosialisasi, edukasi, dan meyakinkan kepada seluruh warga negara bahwa pengampunan pajak adalah kesempatan sekali seumur hidup yang sangat layak dimanfaatkan," paparnya.

Ajib juga meyakini bahwa adanya uji materi itu juga akan memperkuat legitimasi produk perundangan tersebut, dan juga mempertegas bahwa UU yang telah disahkan belum lama ini bukanlah merupakan jalan keluar bagi koruptor.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement