Jumat 22 Jul 2016 16:10 WIB

Polisi Cegah Penyelundupan 8 Ton Bawang Cina

Rep: Issha Harruma/ Red: Achmad Syalaby
Bawang merah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bawang merah

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Bawang merah ilegal asal India kembali coba diselundupkan di kota Medan, Sumatra Utara. Kali ini, barang ilegal tersebut berhasil digagalkan  Resintelmob Detasemen A Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut. Petugas menggagalkan penyelundupan delapan ton bawang merah ilegal yang diangkut dengan dua unit truk colt diesel.

Kepala Detasemen A Pelopor Satbrimob Polda Sumut AKBP Nugroho Tri Nuryanto mengatakan, bawang ilegal tersebut diamankan  Jumat (22/7) sekitar pukul 04.00 WIB. Bawang tersebut diketahui dibawa dari Aceh.

"Dari informasi yang kami terima, ada dua truk pengangkut bawang merah ilegal dari Aceh akan menuju Medan. Setelah truk terlihat, personel kami terus membuntuti truk ini dari daerah Langkat. Kami amankan di Kampung Lalang, Medan," kata Nugroho, Jumat (22/7).

Nugroho mengatakan, dua truk colt diesel yang diamankan tersebut, yakni truk dengan nopol BL 8596 Z dan BL 8565 F. Berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan, sopir yang mengemudikan dua truk tersebut tidak bisa menunjukkan dokumen resmi terkait bawang merah yang diangkut. "Bawang merah ilegal itu tidak dilengkapi dengan dokumen yang lengkap dan rencananya akan dibawa ke wilayah Helvetia, Medan," ujar dia.

Sementara itu, salah seorang sopir yang mengemudikan truk bermuatan bawang merah ilegal itu, Anto (40) mengaku, tidak tahu barang yang dia bawa milik siapa. Ia mengklaim hanya mendapatkan perintah untuk membawa barang tersebut dengan menggunakan truk. "Saya tidak tahu bawang itu milik siapa. Kami hanya disuruh membawakan saja dan dibayar Rp2,5 juta untuk ongkos semuanya," kata Anto.

Saat ini, bawang merah ilegal tersebut telah berada di Mapolda Sumut. Rencananya, bawang itu akan diserahkan ke Ditreskrimsus Polda Sumut untuk ditindaklanjuti.  (Baca: Harga Bawang Merah Terus Meroket).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement