REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Di tengah kondisi bisnis industri perbankan syariah yang cenderung menurun pada semester I 2016, kinerja BPRS Harta Insan Karimah Parahyangan (HIK-P) justru melonjak. “Secara keseluruhan, kinerja BPRS HIK-P pada semester I 2016 melampaui target,” kata Direktur Utama BPRS HIK-P Toto Suharto dalam keterangan pers yang diterima Republika, Ahad (24/7/2016).
Bahkan, kata Toto, target aset BPRS HIK-P tahun 2016 sudah terlampaui pada semester I 2016. “Target aset BPRS HIK-P per Desember 2016 adalah Rp 711 miliar. Pencapaian Juni 2016 mencapai Rp 717,23 miliar, lebih tinggi dari target tahun ini,” tutur Toto.
Tak hanya melewati target, pencapaian aset BPRS HIK-P juga menjadikan BPRS yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat itu bertahan sebagai BPRS dengan jumlah aset terbesar. “Dengan pencapaian ini, BPRS HIK-P tetap menjadi BPRS dengan aset terbesar dari 165 BPRS yang ada di Indonesia saat ini,” tutur Toto.
Toto menyebutkan, aset BPRS HIK-P per semester I 2016 naik 26 persen dibandingkan priode yang sama tahun sebelumnya. “Pencapaian aset tersebut mencapai 106 persen dari target,” ujarnya.
Target pembiayaan tahun 2016 juga sudah terlampaui. “Target pembiayaan per Desember 2016 Rp 500 miliar. Per Juni 2016 angkanya mencapai Rp 609 miliar. Pencapaian ini menyentuh 105 persen dari target,” ujar Toto.
Jumlah dana pihak ketiga (DPK) per Juni 2016 mencapai Rp 631 miliar, naik 28 persen dibandingkan Juni 2015. Pencapaian tersebut mencapai 106 persen dari target.
Toto mengemukakan, kinerja semester I 2016 ini mengulang pencapaian tahun lalu. “Pencapaian Juni 2015 juga melampaui target per Desember 2015,” ungkapnya.