REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina menegaskan tidak adanya pernyataan tegas tentang Laut Cina Selatan dalam pertemuan ASEAN bukan kemenangan Cina. Hal itu merupakan keputusan asosiasi Asia Tenggara tersebut.
Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay mengatakan, penerbitan komunike bersama oleh Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bagaimanapun adalah kemenangan bagi blok. Filipina, kata dia tidak pernah meminta dukungan pada kasus arbitrase.
"Saya hanya mengatakan ini untuk menghilangkan laporan yang telah mengatakan bahwa Cina keluar sebagai pemenang dalam pertemuan ASEAN karena kita justru sepakat untuk tidak menyebutkan putusan arbitrase," kata Yasay dalam konferensi pers di Manila. "Putusan Aribtrase adalah masalah antara Cina dan Filipina," lnjut dia.
Sebelumnya, Filipina di bawah pemerintahah Benigno Aquino III mengajukan tuntutan terhadap Cina terkait Laut Cina Selatan di Pengadilan Arbitrase di Den Haag Belanda.
Putusan yang keluar 12 Juli lalu mengatakan berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), klaim Cina atas Laut Cina Selatan adalah ilegal. Sayangnya, Cina yang merupakan salah satu negara pertama yang menandatangani UNCLOS enggan mengakui putusan tersebut.
Baca juga, Sengketa Laut Cina Selatan, Cina: Abaikan Perundingan Langsung.