REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dinobatkan sebagai Best Microfinance Product dan Best Deposit Business dalam ajang The Asian Banker Indonesia Country Awards 2016 yang diselenggarakan oleh The Asian Banker di Ritz Carlton Mega Kuningan (27/7), Jakarta.
Menurut Direktur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) BRI, Mohammad Irfan, penghargaan ini merupakan hasil dari kerja BRI sebagai bank segmen mikro terbesar di dunia.
"Kita bekerja sebaik mungkin, jadi kalau dapat dua penghargaan karena BRI dari dulu melayani mikro jadi berusaha terus memperbaiki produk dan layanan. Sampai ke ujung pelosok sana dimana-dimana. Ini sudah menjadi hegemoni BRI," ujar Irfan di Jakarta, Rabu (27/7).
Raihan penghargaan tersebut tercermin pada kinerja funding BRI sepanjang Kuartal I 2016 yang tercatat positif. Berdasarkan laporan keuangan BRI yang telah terpublikasi, total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan mengalami peningkatan, dari sebesar Rp. 587,73 triliun di Kuartal I 2015 menjadi Rp. 631,78 triliun di Kuartal I 2016.
Hingga akhir Kuartal I tahun 2016, pertumbuhan penyaluran kredit di sektor usaha mikro tercatat sebesar 20,45 persen yoy atau menjadi sebesar Rp 189,65 triliun, dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 8,2 juta nasabah di Kuartal I tahun 2016 dari 7,4 juta nasabah di triwulan I tahun 2015, serta tingkat NPL yang terjaga di level 1,54 persen (gross).
Sedangkan pertumbuhan micro funding tercatat 13,36 persen yoy menjadi Rp. 185,00 triliun, dengan komposisi 83,70 persen merupakan Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah. Untuk lebih memaksimalkan pelayanan ke sektor usaha tersebut, salah satu upaya BRI adalah dengan meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan hingga ke wilayah-wilayah terpencil.
Dua ujung tombak BRI untuk meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan hingga ke wilayah-wilayah terpencil adalah Teras BRI dan layanan BRILink. Sepanjang kurun waktu Januari sampai dengan Maret 2016, Teras BRI dan Teras BRI Keliling telah membukukan pertumbuhan penyaluran pinjaman sebesar 31,5 persen yoy atau menjadi Rp 18,80 triliun.
Hingga akhir Kuartal I 2016, jumlah Agen BRILink tumbuh sebesar 214,58 persen dari periode yang sama tahun lalu atau menjadi 59.318 Agen yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Sedangkan jumlah transaksi yang dilayaninya pun terus meningkat dengan pesat, dari 2,30 juta transaksi di Kuartal I tahun 2015 menjadi 15,10 juta transaksi di Kuartal I tahun 2016 atau tumbuh sebesar 656,52 persen yoy.