Sabtu 06 Aug 2016 10:32 WIB

Korban Tewas Serangan di Pasar India Bertambah

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Militer India menjaga daerah pasar yang terjadi serangan di India, Sabtu (6/8).
Foto: BBC
Militer India menjaga daerah pasar yang terjadi serangan di India, Sabtu (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, ASSAM -- Sebuah serangan mematikan menewaskan 13 orang dan melukai selusin lainnya di pasar mingguan sibuk yang berada di kota Kokrajhar, negara bagian Assam, di timur laut India, pada Jumat (5/8). Para pejabat mengatakan pelaku diduga merupakan kelompok separatis bersenjata.

Kepala polisi Assam, Mukesh Sahay, mengatakan salah satu penyerang tewas dalam serangan. Kini menurutnya polisi sedang mengejar tiga atau empat tersangka lain yang diyakini bersembunyi di hutan terdekat.

Penyerangan di Assam dalam tiga dekade terakhir telah menewaskan setidaknya 10 ribu orang. Sebagian besar dari korban tewas merupakan warga sipil. Meski belum ada kelompok yan mengaku bertanggung jawab, namun Sahay menuduh kelompok National Democratic Front of Bodoland sebagai dalang di balik serangan mematikan itu.

Kelompok bersenjata ini selama beberapa dekade telah berupaya mendirikan sebuah negara terpisah untuk suku-suku Bodo di Assam. Menteri Kesehatan dan Keuangan Assam Himanta Biswa Sarma juga berpendapat senada. Ia mengatakan serangan dilakukan untuk mengusik perdamaian di negara bagian itu.

"Serangan ini dimaksudkan untuk mengacaukan perdamian di Assam, " kata Menteri Kesehatan dan Keuangan Assam Himanta Biswa Sarma kepada kantor berita Reuters.

Pejabat polisi kedua mengatakan, enam penyerang tiba dengan becak bermotor dan melepaskan tembakan dengan senjata otomatis. Penyerang juga melempar granat ke pasar yang ramai di Balajan, luar kota Kokrajhar.

Puluhan kelompok pemberontak telah memerangi pemerintah India dan kadang saling berperang satu sama lain, di tujuh negara bagian di timur laut India selama bertahun-tahun. Mereka menuntut otonomi daerah yang lebih besar atau kemerdekaan untuk kelompok adat yang mereka wakili.

Para kelompok separatis ini menargetkan komunitas yang dianggap orang luar, termasuk kelompok Adivasis di mana nenek moyang mereka bermigrasi ke Assam lebih dari 100 tahun lalu. Mereka juga mengincar kelompok Muslim dan menuduh pemerintah federal mengeksploitasi kekayaan mereka namun mengabaikan penduduk setempat.

Pada 2014 lalu, lebih dari 60 warga Muslim dan Adivasis tewas dalam serangan terpisah di Assam. Pada 2012, bentrokan antara suku-suku Bodo dan pemukim Muslim yang sebagain besar dari etnis Bengali membuat ratusan orang tewas dan ribuan orang mengungsi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement