Jumat 12 Aug 2016 19:59 WIB

In Picture: Kebersihan Sungai Potret Kemajuan Bangsa

.

Rep: Tahta Aidilla/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Petugas Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI sedang mengambil sampah di kali Pesing, Jakarta Barat, Jumat (12/8). (Republika/Tahta Aidilla) (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)

Ada 13 sungai yang melintasi kawasan ibu kota Jakarta. Dan semuanya terkandung sampah-sampah yang hanyut (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)

Setiap hari warga Jakarta menghasilkan 7,5 ton sampah. (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)

Hampir seluruh sampah yang ada tidak dipilah antara sampah organik dan non organik (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)

Sampah di Sungai Ciliwung diprediksi mencapai 135 ton. (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Petugas Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI sedang mengambil sampah di Kali Jodo, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (12\8). Tingkat kesadaran warga untuk tidak membuang sampah ke kali masih rendah, terlihat dari tumpukkan yang setiap hari selalu ada. 

Tingkat maju tidaknya sebuah bangsa bisa dilihat dari perilaku membuang sampah warganya. Dan salah satu indikator kemajuan pengelolaan lingkungan hidup sebuah negara bisa dilihat dari kualitas air sungai yang mengalir di negara tersebut. Dengan peristiwa di atas bisa diukur  di mana posisi kita sekarang.

 

sumber : Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement