Jumat 19 Aug 2016 02:34 WIB

Wajah Masjid Godang Nagari Koto Nan Ompek

Rep: ahmad islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Godang Koto Nan Ompek
Foto: panoramio
Godang Koto Nan Ompek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Jika bertandang sekilas ke Kota Payakumbuh, Anda mungkin hanya mendapati pemandangan bangunan pertokoan dan permukiman warga yang tampak biasa-biasa saja. Akan tetapi, siapa sangka di balik wajah kota kecil itu masih tersisa bangunan ibadah yang sudah berusia hampir dua abad lamanya.

Masjid Godang Nagari Koto Nan Ompek yang terletak di salah satu kawasan permukiman di Payakumbuh nyaris tidak pernah berubah sejak dulu. Masjid kuno yang didirikan pada abad ke-19  itu masih menampilkan bentuk aslinya sampai hari ini.

Tempat ibadah tersebut betul-betul berbeda dengan kebanyakan masjid yang ada saat ini. Atapnya berbentuk limas segi empat berundak tiga. Tidak ada kubah ataupun menara. Hal yang paling menarik, hampir semua bahan bangunannya terbuat dari kayu, mulai dari dinding, lantai, hingga tiang-tiangnya.

Ben Yuza (67 tahun) mengungkapkan, keberadaan Masjid Godang Koto Nan Ompek memiliki sejarah yang cukup panjang. "Rumah ibadah ini dibangun oleh niniak mamak leluhur kami pada 1832, tepatnya semasa pemerintahan Regent Chedoh (wedana Payakumbuh ketika itu—Red)," ujar tokoh masyarakat Payakumbuh tersebut yang saya temui pada awal Agustus lalu.

 

Ia menjelaskan, pada waktu itu, bahan bangunan masjid dikumpulkan secara bergotong royong oleh warga. Kayu-kayu diambil dari rimba belantara di sekitar Nagari Koto Nan Ompek, lalu diangkut dengan cara dihanyutkan melalui Sungai Batang Agam untuk mencapai lokasi pembangunannya.

 

Setelah semua bahan terkumpul, warga Nagari Koto Nan Ompek kemudian mendirikan masjid bersama-sama sehingga jadilah bangunan itu dalam bentuk seperti yang dijumpai sekarang ini. "Tidak ada yang tahu siapa arsitek yang merancang desain masjid ini. Namun yang pasti, banyak sekali warga yang terlibat dalam pembangunannya ketika itu," ujar Ben.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement