Kamis 25 Aug 2016 01:50 WIB

Korban Tewas Akibat Gempa di Italia Capai 120 Orang

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pria dibawa setelah diselamatkan dari reruntuhan gempa bumi di Amatrice, Italia tengah, Rabu, 24 Agustus 2016.
Foto: REUTERS/Remo Casilli
Seorang pria dibawa setelah diselamatkan dari reruntuhan gempa bumi di Amatrice, Italia tengah, Rabu, 24 Agustus 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia dihantam gempa berkekuatan 6,2 skala richter (SR) pada Rabu (24/8). Sedikitnya dilaporkan 120 orang tewas akibat gempa tersebut dan ribuan orang kehilangan rumah.

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengatakan selain menewaskan 120 orang, gempa bumi yang melanda daerah pegunungan di Italia tengah tersebut juga menyebabkan 368 orang terluka.

"Ini bukan angka terakhir. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah," kata Renzi seperti dilansir BBC News, Kamis (25/8).

Gempa bumi tersebut terjadi saat pagi hari ketika kebanyakan orang masih tidur. Rumah-rumah banyak yang runtuh, jalan-jalan banyak yang rusak. 

Kota yang paling parah terdampak adalah Accumoli, Amatrice, Posta dan Arquata del Tronto. Getaran gempa juga dirasakan kuat hingga ke kota Bologna bagian utara dan kota Naples bagian selatan.

Salah seorang warga korban gempa Marcello Di Marco mengatakan, ia sangat terkejut dengan peristiwa yang dilihatnya. "Kami belum berhenti menggali dari tadi sebab banyak yang terkubur di reruntuhan," ujarnya

Beberapa anggota Tim SAR membawa jenazah seorang bayi yang sudah ditutupi dengan selimut. "Tuhan membawa mereka semua pergi dalam seketika," kata nenek bayi tersebut sambil meratapi kepergiannya. 

Tentara Italia dikerahkan untuk membantu para korban dengan menggunakan berbagai mesin dan alat berat. Dana emergensi sebanyak 235 juta euro digelontorkan untuk mengatasi bencana tersebut.

Warga Amatrice, korban gempa, Giancarlo mengatakan, banyak anak muda di sini sebab saat ini sedang musim liburan. Festival di kota ini akan diadakan lusa, makanya banyak orang berdatangan untuk menonton festival.

"Saya berusia 65 tahun. Saya tak pernah mengalami gempa yang sangat mengerikan seperti ini, biasanya hanya gempa kecil biasa, tak pernah separah ini," kata Giancarlo sembari duduk di jalan hanya mengenakan baju dalam.

Walikota Amatrice Sergio Pirozzi mengatakan, sekarang hal terpenting adalah menyelamatkan sebanyak mungkin warga. "Masih terdengar suara orang-orang di balik reruntuhan, kami harus menyelamatkan mereka."

Walikota Accumoli Stefano Petrucci menambahkan, sebanyak 2.500 warga kehilangan rumahnya akibat gempa. Mereka berasal dari 17 dusun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement