REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Umat Islam di Indonesia seakan mengalami kemunduran bersaing dengan zaman. Padahal, banyak yang meyakini Indonesia bisa menjadi peradaban Islam dunia.
Pimpinan Keluarga Besar Walisongo Muhammad Diaduddin Kuswandi mengaku prihatin melihat kondisi umat Islam saat ini yang semakin mengalami kemunduran. Ia menuturkan, setidaknya kemunduran itu terlihat jelas dari tiga aspek penting seperti rendahnya moral, lemahnya ukhuwah dan kurangnya dakwah.
"Ini disebabkan lemahnya pemahaman Islam secara utuh, pengaruh kebudayaan sekuler dan belum efektifnya kepemimpinan Islam," kata Diaduddin, Kamis (25/8).
Ia melihat, saat ini setdaknya ada beberapa pola keagamaan umat Islam di Indonesia seperti ornamental tapi masih jauh dari Islam, serta verbal yang ucapannya bagus namun tidak di perilaku. Terakhir, ada pola keagamaan ritual dan seremonial, yang biasanya kuat di ibadah tapi lemah di tanggung jawab sosial.
"Maka itu, misi utama kali ini adalah kebangkitan Islam, tapi yang rahmatan lil alamin," ujar Diaduddin.
Diaduddin menerangkan, kebangkitan Islam itu bisa diwujudkan dengan memperbanyak dan memperdalam kajian-kajian Islam, dan pertemuan bersifat silaturahim umat Islam yang terprogram. Terakhir, Islam butuh kerjasama pemuka agama dan pemerintah, karena masing-masing memiliki tanggung jawab atas kebangkitan Islam."Sehingga kembali ke jalan nusantara sebagai mercusuar peradaban dunia," kata Daiduddin.