REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Dzulhijjah 1437 Hijriah, Kamis (1/9) sore. Menteri Agama dan para tamu dari perwakilan ormas-ormas Islam dan sejumlah Duta Besar, terlebih dulu mendengarkan pemaparan dari Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
Ketua Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya, menilai, posisi bulan saat ini istimewa karena berbarengan dengan matahari cincin, dan sebagian permukaan akan tertutup bulan. Namun, ia bersyukur, posisi hilal berada dalam posisi negatif dengan ketinggian hilal 1,5 derajat. "Artinya akan terbenam lebih dulu dari matahari," ujarnya.
Maka itu, dia mengatakan, secara hisab, hari ini, masih Zulkaidah dengan momen ijtima pada 1 September 2016 terjadi pada 9.30 GMT atau 16.03 WIB. Lalu, ujar Cecep, untuk mendapatkan awal Dzulhijjah atau menentukan Idul Adha secara hisab, tinggal menambahkan 9 hari. "Secara hisab, awal bulan Dzulhijah akan bertepatan pada Sabtu 3 September 2016," kata Cecep, Kamis (1/9).
Meski begitu, keputusan awal Dzulhijah akan diputuskan melalui sidang tertutup dengan mengumpulkan hasil pemantauan hilal di 22 titik, yang rencananya akan digelar ba'da Maghrib. Setelah itu, baru Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengumumkan hasil sidang ke masyarakat luas lewat konferensi pers.