Ahad 04 Sep 2016 23:10 WIB

Islam Jadikan Indonesia Lebih Bermartabat

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Peta Indonesia
Foto: wikipedia
Peta Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dipandang memiliki potensi untuk menjadi pusat peradaban Islam pada masa mendatang. Hal ini didukung dengan tradisi keislaman dan tingkat ketaatan yang cukup tinggi, serta ditambah jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

Tidak hanya itu, umat Islam pun diharapkan bisa menjadi ikut membawa Indonesia menjadi negara yang bermartabat dan memiliki prestasi di mata internasional.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengungkapkan, salah satu pilar bangsa Indonesia adalah umat islam. Sebagai kekuatan mayoritas, umat islam tidak hanya memiliki andil terhadap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tapi juga memiliki andil besar untuk membangun Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan memiliki prestasi di mata internasional.  

''Namun, memang yang perlu ditingkatkan umat Islam di negara ini adalah kemajuan di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Jika itu bisa dicapai, maka kiblat umat islam di dunia bisa bergeser, dari negara-negara di Timur Tengah ke arah Indonesia,'' ujar Mu'ti dalam acara Pengajian Bulanan PP Muhamadiyah di Auditorium Ahmad Dahlan, Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/9).

Lebih lanjut, Mu'ti menyatakan, Indonesia adalah negara dengan kekuatan Islam yang luar biasa. Bahkan, banyak pengamat yang memprediksi, masa depan perkembangan dan kemajuan Islam ada di Indonesia. Hal ini terkait dengan sejumlah keunggulan umat islam yang dimiliki Indonesia, mulai dari jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, hingga tradisi keislaman yang cukup kuat.

''Potensi inilah yang kemudian menjadi agenda kebangsaan besar kita. Untuk umat Islam ini terus bangkit. Kemudian, kebangkitan itu akan memiliki pengaruh yang sangat kuat, ketika umat Islam itu saling bekerjasama,'' ujar Mu'ti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement