Selasa 13 Sep 2016 14:50 WIB

Pertamina Berhasil Turunkan Tingkat Kehilangan Minyak di Bawah Target

Red: Nidia Zuraya
Ladang minyak, ilustrasi
Ladang minyak, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kehilangan pasokan (supply loss) minyak PT Pertamina (Persero) hingga akhir Agustus 2016 mencapai 0,18 persen, yang berarti mencapai target sepanjang tahun 2016 maksimal sebesar 0,20 persen.

"Pencapaian ini jauh di bawah losses tahun lalu yang sebesar 0,35 persen dan 2014 sebesar 0,41 persen," kata Project Manager Tim Pembenahan Tata Kelola Arus Minyak (PTKAM) Pertamina, Faisal Yusra di Jakarta, Selasa (13/9).

Ia mengatakan angka supply loss itu jauh lebih rendah dari batas toleransi internasional untuk angka kehilangan minyak tahun 2016 sebesar 0,5 persen sesuai data International Commercial Terms (Incoterm) yang dikeluarkan Kamar Dagang Internasional atau International Chamber of Commerce (ICC).

"Kalau angka 0,2 persen terlampaui, tidak dapat dipungkiri proses serah terima minyak Pertamina dapat menjadi benchmark kelas dunia," ujar Faisal.

Hingga akhir Juli 2016, realisasi efisiensi pengelolaan minyak sebesar 115 juta dolar AS atau setara dengan 1,07 juta barel minyak yang dihemat dar kegiatan kegiatan operasional Pertamina. Hal itu merupakan indikasi bahwa program PTKAM tahun 2016 berhasil menekan supply loss serah terima minyak di angka 0,18 persen.

Menurut Faisal, Tim PTKAM telah bekerja keras mencapai target oil losses dan supply loss tahun 2016. Apalagi target Tim PTKAM tahun ini juga diperketat.

Total loss untuk serah terima minyak ditetapkan dengan angka yang sangat kecil yakni 0,2 persen. Dengan memitigasi losses sampai dengan 0,2 persen, diharapkan dapat tercapai efisiensi sebesar 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement