REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Perolehan zakat yang dikelola Yayasan baitul Mal (YBM) BRI, hingga Agustus 2016, mencapai Rp 8 miliar. Jumlah itu, terus mengalami kenaikan dibandingkan perolehan tahun-tahun sebelumnya.
General Manajer Yayasan Baitul Mal (YBM) BRI Dwi Iqbal Noviawan mengatakan, kenaikan itu merupakan bukti kesadaran pegawai BRI Muslim untuk berbagi pada sesama. "Ada SK direksi BRI soal pemotongan zakat pekerja BRI, berdampak pada penghimpunan dana. Dari yang dulunya Rp 400 jutaan sebulan, naik sampai berkali-kali lipatnya sampai sekitar Rp 4,8 milar. Setelah jalan lima tahun sekarang, terhimpun sampai Rp 8 miliar per Agustus ini," katanya, saat dihubungi Republika, Rabu (14/9).
Dia menceritakan, YBM memeroleh pengesahan dari Kemenag untuk beroperasi pada 2001 lalu. Kala itu, penghimpunan dana baru sebatas konvensional saja berdasarkan kerelaan pegawai BRI. Namun setelah tahun 2011, muncul SK direksi BRI mengenai pemotongan zakat pegawai BRI. Sejak itulah, jumlah perolehan zakat YBM meningkat setiap tahun.
Dia menilai, tren kenaikan jumlah perolehan zakat YBM, sebesar 18 persen per tahun. Kata Dwi, kenaikan perolehan zakat khususnya terjadi dua kali pada bulan April, September, atau Agustus.
Berdasarkan SK direksi BRI pula dijelaskan bahwa yang wajib membayar zakat hanya pegawai BRI yang telah mencapai nisobnya. "Wajib pengumpulan 2,5 persen yang sudah memenuhi kriteria seperti terpenuhi nisobnya dan muslim. Ini untuk karyawan tetap BRI saja," ujarnya.