REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daerah terpencil belum banyak tersentuh oleh program dakwah. Karena itu, Kepengurusan PP Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) 2015-2020 berupaya membantu masyarakat khususnya dalam bidang dakwah. Salah satu programnya adalah pengiriman dai ke daerah terpencil.
Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam menyebut, ada empat jenis program yang dijalankan sejak terpilihnya kepengurusan baru meliputi dakwah, sosial, ekonomi dan pendidikan. Khusus di bidang sosial dakwah, kata dia, dilakukan kegiatan workshop dai. Tujuannya, melatih para dai sebelum dikirim berdakwah ke daerah terpencil.
"Kita kirim ke daerah ke pulau terluar di Aceh Singkil, Sambas, Kepulauan Riau dan Atambua. Mereka tidak punya khotib dan Imam selama bulan Ramadhan. Jadi para dai itu ada di sana selama sebulan," katanya dalam konferensi pers di kantor pusat PP Parmusi di Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (20/9).
Selain itu, ada pula pelatihan penghapal Alquran atau hafidz. Ia menargetkan setidaknya ada dua dai yang dikirim per provinsi untuk ikut program hafidz.
"Ada pelatihan hafidz 50 hari, dikirim dari Sulsel, NTB, Banten kirim masing-masing dua dai. Dari 10 ada sembilan lolos hapal 30 juz. Kami kirim juga ke daerah untuk program dauroh. Nanti ke depannya, tiap provinsi, kirim dua dai buat jadi hafidz," ujarnya.