REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Hillary Clinton berhasil memojokkan Donald Trump sehingga berada pada posisi defensif sepanjang debat pertama calon presiden Amerika Serikat Senin malam waktu AS. Hillary juga dianggap lebih menguasai masalah kebijakan luar negeri, kata para pemirsa Asia debat pertama itu seperti dikutip Reuters.
Di Cina, debat yang disiarkan langsung lewat streaming di jejaring sosial Weibo dan ini mengundang ribuan komentar. Beberapa dari mereka menyebut Trump tidak bisa dipegang, namun ada juga yang beranggapan kandidat Republik ini sebagai yang terbaik memimpin AS.
Sementara itu, poling CNN menunjukkan, Hillary menjadi pemenang debat pertama dengan 62 persen responden menyatakan demikian. Sebaliknya hanya 27 persen yang menyatakan Trump telah memenangkan debat.
Bagi pemirsa asal Cina, serangan verbal Trump terhadap Cina dalam debat pertama itu telah membuat warga Cina tak mendukungnya.
Sementara itu warga Korea Selatan yang menyaksikan debat itu dari layar televisi juga mendukung Hillary Clinton. "Trum punya pemikiran menarik pasukan AS dari negara kami, dan oleh karena itu dari perspektif keamanan nasional, Trump adalah ancaman," kata Lee Hyo-jin (30), kepada Reuters. "Jadi saya mendukung Hillary," sambung dia.
Trump juga meminta Jepang dan Korea Selatan mengurusi pertahanannya sendiri. Namun Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada menyatakan aliansi militer AS-Jepang tidak hanya menguntungkan Jepang, namun juga demi kepentingan nasional Amerika Serikat.