REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Indonesia (Asprov PSSI) Yogyakarta siap menjadi tuan rumah Kongres Tahunan 2016. Tapi, penyelenggaraan kongres pemilihan tersebut, tetap harus dapat mandat dari Komite Eksekutif (Exco) PSSI. “Kalau soal kesiapan, ya kita siap saja. Nggak perlu susah-susah. Siap saja,” ujar Ketua Asprov PSSI Yogyakarta, Hadianto Ismangoen, saat dihubungi, Senin (10/10).
Menurut Hadianto, kesiapan federasi daerah tak hanya soal tanggung jawab menjalankan kongres. Ia menjelaskan, hanya ada dua kebutuhan dasar hukum agar Kongres Tahunan di Yogyakarta bisa digelar. Pertama, soal mandat Exco PSSI. Sampai hari ini, badan dewan di internal federasi sepak bola nasioanal tersebut, belum menganulir keputusan tentang tuan rumah Kongres Tahunan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kedua, Hadianto melanjutkan, penyelenggaraan kongres membutuhkan surat izin keramaian dari Mabes Polri. Tanpa izin tersebut, kongres tetap tak bisa berjalan. Asprov PSSI Yogyakarta belum mengetahui kebenaran keluarnya izin keramaian dari Mabes Polri. “Kita (Asprov Yogyakarta) siap. Tapi kalau nggak ada mandat dari (Exco) PSSI bagaimana?," ujar Hadianto.
Lokasi Kongres Tahunan PSSI menjadi keributan baru di internal badan induk sepak bola nasional. Exco PSSI, awal Agustus lalu, sudah memutuskan menggelar Kongres Pemilihan di Makassar. Sementara, pemerintah lewat surat keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada 9 September mendesak PSSI menggelar kongres yang akan memilih ketua umum baru PSSI itu, di Yogyakarta.