REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL—Direktur Eksekutif Liverpool Ian Ayre mengatakan, pengembangan stadion Anfield bukan sebuah investasi cerdas. Liverpool membuka pemugaran stadion utama bulan lalu untuk meningkatkan kapasitas stadion menjadi 54.074 penonton. Selain itu, the Reds juga memiliki rencana untuk Anfield Road lebih dari 4.800 meter.
Namun, Ayre mengatakan pengembangan itu tidak menguntungkan untuk klub. “Panggung yang berada di belakang gawang tidak menguntungkan karena akan menjadi pembiayaan pembangunan yang panjang,” tutur Ayre dikutip dari BBC Football, Kamis (13/10).
Sementara itu, pemiik Liverpool, John Henry sebelumnya telah menaikkan harga dasar tiket untuk menutupi biaya pengembangan stadion Anfield ini. Ayre mengatakan, dalam sebuah rapat dengan Komite Suporter Liverpool bahwa, klub sedang mencari model pembiayaan yang pas dan solusi sebelum meneruskan rencana pengembangan Anfield Road.
Menurut Ayre, Liverpool sangat khawatir dengan reaksi dari fan setelah ribuan pendukung memprotes rencana harga tiket sebesar 77 pounsterling untuk beberapa tiket di panggung utama pada bulan Februari. Pengembangan panggung utama yang menghabiskan 100 juta pounsterling diperkirakan dapat dilunasi selama enam tahun. Sebab, pendapatan menguntungkan diperoleh melalui kenyamanan tepat duduk. Tapi hal ini tidak berlaku dalam kasus penyelesaian Anfield Road.
Menurut Ayre, berdasarkan perspektif umum, pembangunan yang dimisalkan menambah 6.000 kursi tambahan untuk meningkatkan kapasitas stadion hingga 60 ribu kursi menelan biaya sekitar 60 hingga 70 juta pounsterling. “Tiket seharga 12 sampai 13 tiap kursi, akan memakan waktu sekitar 15 tahun untuk dapat mengembalikan modal, ini bukan sebuah investasi cerdas untuk bisnis,” tegas Ayre.