Sabtu 15 Oct 2016 14:44 WIB

AS dan Rusia akan Kembali Bertemu Bahas Suriah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Kehancuran di Aleppo, Suriah.
Foto: AP Photo/Aleppo Media Center AMC
Kehancuran di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, LAUSANNE -- Amerika Serikat dan Rusia akan memulai kembali babak baru pembicaraan soal Suriah. Pada Sabtu (15/10), Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bertemu setelah tiga pekan gagal berunding soal gencatan senjata.

Kerry menghindari negosiasi bilateral hanya berdua dengan Lavrov. Sehingga ia pun turut mengundang perwakilan Turki, Saudi, Qatar, dan Iran untuk bergabung dalam pembicaraan di kota Lausanne.  AS berupaya tidak terlalu berharap pada pertemuan kali ini. "Saya tidak tahu apa yang harus diharapkan dari pertemuan ini, tapi kami berupaya untuk mencapai sesuatu," kata Juru bicara Kemlu AS, Mark Toner.

Selama ini, Barat terus menuduh Rusia melakukan pelanggaran dengan mengebom rumah sakit hingga menewaskan warga sipil. Rusia juga dituduh menghalangi evakuasi medis dan menghambat bantuan kemanusiaan, salah satunya dengan mengebom konvoi bantuan.

Rusia dan Suriah berdalih mereka hanya menargetkan militan di Aleppo. Mereka juga mengatakan selama ini AS-lah yang menghancurkan gencatan senjata. Lavrov mengatakan ia tidak berencana membawa ide baru di Lausanne. Namun wakilnya, Gennady Gatilov mengatakan Rusia ingin mendiskusikan tawaran dari Perwakilan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura untuk mengawal anggota kelompok ISIS.

Selain itu, mereka akan mengevaluasi perjanjian gencatan senjata yang gagal. "Untuk memulai proses politik inklusif hanya soal waktu," kata Gatilov pada Interfax. Oposisi Suriah telah mengatakan Kerry harus percaya pada Lavrov agar pembicaraan bisa mengarah pada satu jalan yang membawa pada kesepakatan.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement