REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump merasa akan dicurangi oleh pihak-pihak tertentu saat pemilu berlangsung di tempat-tempat pemungutan suara. Selain itu, ia juga menilai media bersikap tidak jujur untuk menjatuhkan namanya hingga hari pemilihan tiba.
Sebelumnya, dari hasil jajak pendapat terbaru Trump terlihat kehilangan banyak dukungan di beberapa negara bagian AS. Jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei menunjukkan kandidat presiden AS dari Partai Demokrat tetap memiliki potensi menang lebih besar dibanding miliarder itu.
"Pemilu sedang dicurangi oleh media dengan menyebar berbagai cerita yang tak pernah terjadi dalam berita dan ini adalah hasil kerjasama dengan tim kampanye Clinton," ujar Trump, dilansir BBC, Senin (17/10).
Ia juga mempertanyakan legitimasi hasil pemilu dalam serangkaian cicitan di jejaring sosial Twitter. Suami dari Melania Trump itu menekankan pemilu pasti akan dengan mudah dicurangi di banyak tempat pemungutan suara sebagai bantuan dari pihak-pihak yang curang dari Partai Demokrat.
Sementara itu, penasehat kampaye Trump Rudy Giuliani mengatakan pemilu di beberapa kota dan negara bagian AS akan sangat sulit dilaksanakan secara jujur. Diantaranya adalah di Philadelphia dan Chicago, yang dikontrol oleh Partai Demokrat.
"Saya menemukan sangat sedikit situasi Partai Republik dapat melakukan kecurangan. Kami tidak dapat mengontrol kota seperti cara yang Partai Demokrat lakukan dan jika ini terjadi, kami dengan mudah melakukan penipuan," ujar Giuliani, yang juga merupakan mantan wali kota New York.