Sabtu 29 Oct 2016 08:37 WIB

Pemerintah Kembangkan Sektor Pariwisata di Riau

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Kepulauan Natuna
Foto: anna-world.com
Kepulauan Natuna

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) menggelar Seminar Nasional Pengembangan Pariwisata Bahari di Kepulauan Riau. Seminar itu merupakan tindak lanjut pembangunan sektor Poros Maritim Dunia yang telah digagas oleh Presiden Joko Widodo.

Pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata bahari sebagai pendorong pengembangan poros tol laut di Indonesia. Pemerintah juga telah menetapkan 10 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).

Deputi Bidang Kemaritiman, Safri Burhanuddin mengungkapkan, ini adalah untuk membahas persoalan pengembangan potensi bahari untuk dijadikan atraksi wisata hingga promosi dan peningkatan investasi dalam pembanguan pariwisata bahari di Indonesia. Safri mengatakan secara global, tren pariwisata bahari terus meningkat. Termasuk kunjungan ke destinasi wisata bahari di Asia.

“Berdasarkan data kunjungan di destinasi pariwisata bahari unggulan di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam tiga tahun belakangan ini,” terang Safri, Jumat (28/10).

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengatakan potensi pariwisata bahari di Kepulauan Riau yaitu antara lain pengembangan dan pembangunan Kawasan Natuna – Anambas – Lingga. Antara lain Natuna tepatnya di Pulau Senoa dan sekitarnya berupa snorkelling dan diving), dan Pantai Tanjung dan sekitarnya (Wisata pantai dan kombinasi ke kampong-kampong).

Sementara di Lingga, tepatnya di Pulau Benan dan sekitarnya terdapat pariwisata berbasis masyarakat/desa wisata. Juga Pulau Mepar dan sekitarnya terdapat pariwisata berbasis masyarakat, desa wisata dan wisata sejarah dan heritage. Di Anambas, tepatnya Pulau Jemaja ada wisata pantai dan ekowisata hingga wisata agro. Sedangkan di Pulau Siantan terdapat community base tourism, konservasi penyu dan air terjun. Di Pulau Penjalin terdapat underwater: snorkelling dan diving.

Dalam kaitan ini, menurut Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Indonesia dan Penasehat Menteri Pariwisata, Indroyono Soesilo mengatakan, pemerintah menargetkan 12 juta wisata devisa masuk ke Indonesia sebesar 13 miliar dolar. “Untuk 2019 ditargetkan 20 miliar dollar. Dengan demikian akan terbuka 11 juta lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sementara di Kepulauan Riau sendiri, perizinannya akan dipermudah, bebas visa,” paparnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement