REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Zikir dapat dilakukan dimanapun termasuk saat melakukan aktivitas berolah raga. Inilah yang dilakukan dan diajarkan seorang pelatih renang bernama Endang Susilowati.
Ia merupakan pelatih renang di kolam renang Isyka, sebuah kolam renang yang diperuntukan khusus untuk muslimah di Solo.
Endang mengaku kerap berzikir sambil berenang.
“Bagi yang tidak biasa mungkin sulit, tapi saya jadikan ‘ketukan’ saat berenang kapan mengambil nafas dan kapan menahannya saat menyelam sambil berzikir,” tutur Endang saat ditemui Republika.co.id pada Senin (31/10) siang.
(Baca Juga: Solo Miliki Kolam Renang Khusus Muslimah).
Menariknya hal tersebut ia tularkan pada murid-muridnya yang merupakan pengunjung rutin di kolam renang Isyka. Zikir juga menjadi terapi bagi para pengunjung yang menderita Herniasi Nucleus Pulposus atau penyakit terjepitnya syaraf. “Ya, saya menganjurkan kepada pengunjung agar sambil pemulihan dengan berenang juga membaca zikir,” tuturnya.
Baginya zikir tak hanya sebagai penenang jiwa namun juga bentuk terapi. Endang mengajarkan murid-murid renangnya untuk membaca zikir seperti takbir, istigfar, tasbih sambil berenang. Wanita yang pernah mengenyam bangku kuliah program Olahraga di Universitas Tunas Pembangunan di Solo itu juga melakukan hal yang sama ketika melakukan terapi renang pada anak-anak hiperaktif.
Wulan (35 tahun), merupakan salah satu murid renang di Kolam renang Isyka. Beberapa bulan lalu tiga jari tangan kirinya mati rasa. Beragam jenis obat yang direkomendasikan dokter pun sudah dicobanya. Namun tak juga menunjukan perubahan apapun, wanita yang tinggal di Manahan, Solo itu tetap tak merasakan apapun pada tiga jari tangan kirinya.
“Saya diajak teman untuk terapi renang sambil berzikir. Lama-lama mulai bisa merasakan lagi,” tutur Wulan usai mengikuti latihan renang rutin.