REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival dan Kompetisi Robotik Madrasah 2016 telah rampung digelar dengan sukses. Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, secara resmi menutup rangkaian Festival dan Kompetisi Robotik Madrasah 2016 pada Senin (31/10).
Menag Lukman menerangkan, Festival dan Kompetisi Robotik Madrasah turut menjadi medium khusus untuk mengartikulasikan, mengejawantahkan, dan mengaktualisasikan potensi anak-anak madrasah. ‘’Itu dibuktikan ketika siswa dan siswi madrasah mampu berbicara banyak di kejuaraan-kejuaraan dan olimpiade,’’ kata Menag Lukman.
Lukman pun berpesan agar anak madrasah berani bermimpi. Karena, segala sukses di masa depan diawali dengan keinginan dan harapan yang tertanam di mimpi. Anak-anak madrasah juga perlu membiasakan berpikir lentur, karena itu merupakan kunci untuk berkreasi dan sifat orang-orang kreatif.
Direktorat Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam melaksanakan Festival dan Kompetisi Robotik Madrasah untuk kali keduanya. Kompetisi yang digelar pada 30-31 Oktober 2016 itu bertujuan untuk mengembangkan potensi murid madrasah dalam menguasai ilmu pengetahuan-teknologi secara kreatif, inovatif, dan mandiri.
"Program unggulan Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama yang pertama kali diselenggarakan pada 2015 ini, diharapkan memberikan pengaruh signifikan bagi terwujudnya semangat belajar siswa madrasah. Khususnya, di bidang teknologi, robotika dan otomasi," kata Direktur Pendidikan Madrasah, Nur Kholis Setiawan.
Nur mengatakan prestasi pelajar madrasah di dunia robotik sudah banyak, baik skala nasional dan internasional. Sebagai pembina madrasah, Kemenag merasa wajib memberi wadah bagi mereka di ajang Festival dan Lomba Robotik tahun ke dua ini.
''Tahun lalu agak ragu, tapi ternyata antusiasme anak-anak sangat tinggi. Maka tahun ini dana sengaja ditambah dan hadiah yang disediakan pun berupa perjalanan edukatif ke Jerman,'' katanya.
Sementara event organizer ‘Festival dan Kompetisi Robotik Madrasah 2016’, Dessy A Kartasasmita, berharap kegiatan ini bisa menjadi pemantik semangat anak-anak madrasah untuk akrab dengan teknologi. "Semoga ke depan mereka (anak-anak madrasah) bisa hasilkan robot-robot canggih, seperti Pak Habibie lah," kata Dessy, Senin (31/10) malam.
Dessy melihat anak-anak madrasah yang menjadi peserta, mampu bersaing di dunia robotik. Ini mengingat sebagian sudah memiliki pengalaman kompetisi internasional. Karenanya, tahun depan, rencananya akan ada kompetisi internasional khusus madrasah demi memupuk daya saing anak-anak madrasah.