REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Peace Forum diharapkan bisa memberikan solusi aktif melindungi kaum muda dari jerat ekstrimisme. Profesor dari UIN Syarif Hidayatullah, Sudarnoto Abdul Hakim menilai, kaum muda harus bisa mendapat pemahaman sebenarnya sehingga tidak salah paham memaknai jihad dan Alquran.
"Karena mereka mudah bergabung ke ekstrimisme, harus diberikan pendidikan apa arti sebenarnya dari jihad dan Alquran," kata Sudarnoto, Rabu (2/11).
Ia menerangkan, pemahaman itu harus diberikan sebagai bentuk kepedulian umat manusia terhadap generasi penerus dari dunia. Sebab, lanjut Sudarnoto, bukan tidak mungkin dunia kehilangan generasi-generasi penerus bangsa, yang disebabkan peperangan akibat kesalahan pemahaman.
Sudarnoto menilai, program kekerasan ekstrimisme harus bisa memberi fokus ke kaum muda, dengan tujuan mencegah peperangan dan mewujudkan perdamaian di dunia. Ia menekankan, tidak boleh lagi ada kekerasan yang dilawan dengan kekerasan, dan selama ini cuma menimbulkan kekerasan serupa.
Terkait itu, ia mengingatkan kelompok-kelompok ekstrim banyak merekrut kaum muda dengan cara-cara yang menarik, tidak terkecuali lewat media sosial. Maka itu, Sudarnoto menekankan pendidikan kepada kaum muda harus bisa dimaksimalkan, demi memberikan proteksi kepada kaum muda itu sendiri.
"Ini tanggung jawab kita semua," ujar Sudarnoto.