REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Islam adalah agama minoritas di Zimbabwe. Kendati demikian, Islam telah mengalami pertumbuhan di Zimbabwe. Saat ini jumlah Muslim di Zimbabwe dua persen dari populasi yang berjumlah 15 juta.
Meskipun proporsinya tidak tampak mengesankan, namun angka tersebut adalah prestasi yang signifikan di negara yang sangat ketat menganut kepercayaan Kristen. Dengan adanya pertumbuhan ini, maka Islam disepakati sebagai agama di Zimbabwe.
Dilansir dari africanexponent.com, Senin (14/11), ada beberapa hal yang menyebabkan pertumbuhan Islam di Zimbabwe. Di antaranya disebabkan oleh bermunculannya pemuda Muslim yang berkualitas. Mereka mengambil peran menyebarkan Islam.
Alasan lain yaitu adanya peningkatan ketersediaan literatur Muslim. Selain itu, ketersediaan beasiswa pendidikan Islam di negara asing juga menjadi faktor lainnya. Terdapat 13 kedutaan Islam di Zimbabwe. Kedutaan menawarkan beasiswa untuk siswa Muslim yang ingin melanjutkan studi mereka di luar negeri dan di negara-negara Islam.
Menurut guru agama Islam, Sheik Binali, pada 2013 konstitusi Zimbabwe telah membuat peraturan yang memudahkan kelompok Muslim untuk menyebarkan pesan Islam. Konstitusi memungkinkan umat Islam untuk bergerak lebih bebas, terutama di daerah pedesaan di mana mereka diberi label asing oleh penduduk setempat.
“Konstitusi baru memang telah memainkan peran dalam membantu penyebaran Islam di Zimbabwe. Hal ini mengingat sikap baik diuraikan tentang kesetaraan manusia dan kebebasan beragama,” ujar Sheik Binali.
Penyebaran dan pertumbuhan Islam ini ditanggapi beragam oleh masyarakat umum dan pemerintah Zimbabwe. Ada yang memberi pernyataan positif dan juga negatif. Di masa lalu, para pejabat pemerintah termasuk Presiden, Robert Mugabe, dikenal sebagi pemimpin yang selalu memberikan pernyataan yang menyudutkan Islam.