REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan negaranya akan mundur dari Pakta Perdagangan Trans Pasifik (TPP). Hal itu dilakukan olehnya setelah resmi dilantik dan bekerja pada hari pertamanya di Gedung Putih.
Dalam sebuah video, Trump menjelaskan apa saja hal-hal yang akan dilakukannya saat hari pertama bekerja sebagai presiden di Negeri Paman Sam. Selama ini, AS menjadi pemimpin pakta perdagangan bebas di kawasan Asian Pasifik dan mencakup setidaknya 40 persen dari perekonomian dunia tersebut.
Dilansir dari BBC, meski kesepakatan perdagangan bebas itu sangat penting, namun Trump menilai harus mengutamakan Amerika. Ia juga menyebut TPP yang digagas oleh Presiden AS Barack Obama adalah sebuah bencana. Miliarder itu melihat hal ini justru mematikan industri manufaktur dalam negeri dan membuat warga lokal kehilangan lapangan pekerjaan.
Baca: Janji Trump Pisahkan Bisnis dan Politik Masih Dipertanyakan
TPP yang disepakati pada 2015 lalu melibatkan kerja sama 12 negara, termasuk Jepang, Malaysia, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Meksiko.
Tujuan kesepakatan ini adalah memperdalam hubungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik serta dunia secara keseluruhan. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan dengan tidak adanya keterlibatan AS, maka TPP tak akan berarti.
Pekan lalu, Obama juga menangguhkan upaya memenangkan persetujuan Kongres AS atas TPP. Ia menegaskan nasib kesepakatan ini bergantung pada presiden terpilih dan para pembuat keputusan dari Partai Republik.
Selain menarik diri dari TPP, Trump juga berjanji membatalkan pembatasan produksi energi AS. Kemudian ia juga hendak memotong sejumlah aturan tentang bisnis di negara itu.