REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjidil Haram merupakan masjid pertama kali yang dibangun di atas muka bumi ini. Masjidil Haram ini dibangun oleh para malaikat.
Masjidil Haram dibangun jauh sebelum diciptakannya manusia oleh Allah SWT. Masjidil Haram merupakan merupakan refleksi dari rumah di surga yang bernama Baitul Makmur. Di dalam Masjidil Hara mini, terdapat rumah Allah (Baitullah), yakni Ka’bah.
Walau demikian, bentuknya tidak seperti yang ada sekarang ini. Bangunan yang ada saat ini merupakan pengembangan dari bangunan Masjidil Haram yang dilakukan oleh Khadimul Haramain (pelayan dua Tanah Suci), yakni raja Arab Saudi.
Adapun dahulunya, Masjidil Haram dibangun oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam (AS) bersama dengan putranya Ismail. Dan bangunan itu adalah meninggikan fondasi Ka’bah yang terpendam sekian lama, pasca-zaman Nabi Adam AS.
Setelah pembangunan Ka’bah, maka selanjutnya dilakukanlah pembangunan Masjidil Haram. Tujuannya untuk saja untuk memudahkan umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah selama di Tanah Suci.
Tahapan-tahapan pembangunan dan renovasi serta perluasan Masjidil Haram juga terus dilakukan. Konon, renovasi pertama Masjidil Haram dilakukan pada 692 Masehi (M). Sebelum renovasi tersebut, tembok terluar dari masjid ditinggikan dan langit-langit masjid pun dibangun.
Saat itu, Masjidil Haram masih merupakan area kecil terbuka dengan Ka’bah yang berada di tengah-tengahnya. Hingga akhir tahun 700 M, pilar tua yang terbuat dari kayu dari masjid telah diganti dengan pilar marmer, dan bagian sisi masjid sebagai tempat shalat dilebarkan pada kedua sisinya bersamaan dengan dibangunnya menara.
Masjid kembali direnovasi pada 1570 M oleh arsitek pribadi Sultan Salim II dan membuat penggantian atap yang semula hanya berupa lapangan datar dengan menambahkan kubah-kubah yang didekorasi dengan kaligrafi di dalamnya dan pemberian pilar-pilar tambahan yang baru. Pemerintahan Arab Saudi menyatakan bahwa tahun 1570 merupakan tahun awal dalam penambahan elemen arsitektural pada masjid.