REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persatuan Islam (Persis) Bandung melaksanakan aksi damai solidaritas terhadap Muslim Rohingya Myanmar di pertigaan Bojongsoang, Selasa (29/11). Mereka juga melakukan penggalangan dana yang akna diserahkan kepada Muslim ROhingya.
Koordinator lapangan aksi Muhammad Farhan Tamimi menuntut, pemerintah untuk ikut berpartisipasi aktif dalam upaya mengakhiri konflik kemanusiaan di Myanmar tersebut bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tidak hanya itu, pemerintah diminta untuk segera memutus hubungan diplomatik dengan Myanmar dengan penarikan duta besar.
"Aung San Suu Kyi yang mendapat penghargaan Nobel perdamaian dunia, nyatanya tidak bisa mendamaikan negerinya sendiri. Mereka diam dan dunia diam di atas penderitaan Rohingya," katanya.
Menurutnya, sebagai Muslim, harus memperjuangkan nasib saudaranya yang terdindas. Karena itu, Farhan mengajak, umat Islam untuk bersatu membantu muslim Rohingya terbebas dari aksi terorisme di negerinya. "Dana dan bantuan yang dikumpulan dari aksi ini pun akan dikirimkan sebagai bantuan bagi Muslim Rohingya," ujarnya.
Tidak hanya para mahasiswa, perwakilan dari keluarga besar Persis dan Persistri pun menghadiri aksi kemanusiaan tersebut. Aksi ini mendapat pengamanan dari aparat kepolisian dan pengaturan lalu lintas di sekitar pertigaan. Aksi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan para pengguna jalan.