Jumat 02 Dec 2016 22:00 WIB

'Produk Halal Menangkan Konsumen'

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Halal
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Halal

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Direktur Utama PT Hassana Boga Sejahtera Lutfiel Hakim mengungkapkan, pada masa mendatang, pasar produk-produk halal akan tumbuh dengan pesat. Saat ini, pertumbuhan pasar produk halal tumbuh sebesar 1,6 persen secara global. Sedangkan, penduduk Muslim di dunia saat ini berjumlah 16 persen dari total penduduk dunia. Bahkan, dalam 10 atau 20 tahun mendatang, tumbuh menjadi 23 atau 30 persen.

Berbeda dengan pemeluk agama lain, konsumsi umat Islam dibatasi oleh aturan halal dan haram. ''Karena itu, bagi produsen yang memastikan produknya halal, salah satunya dengan sertifikat, itu tentu akan mendapatkan keuntungan dengan ini. Dia pasti dikonsumsi oleh orang Islam,'' tutur Lutfiel saat dihubungi Republika.co.id, belum lama ini.

Tidak hanya itu, bagi pelaku UMKM, sertifikasi halal ini dapat memperbaiki kualitas produk usahanya. Dia menjelaskan, sertifikasi halal ini menuntut sistem jaminan halal. Sistem ini akan mengatur produk dari bahan baku hingga sampai ke konsumen. Status halal itu pun tidak mengenal tingkatan atau grade. Sementara, dari aspek konsumennya, sertifikasi halal akan menimbulkan perasaan menenangkan.

''Untuk orang Islam, kebanyakan ketika mengonsumsi sesuatu akan memilih yang benar-benar menenangkan. Nah, sertifikasi halal ini yang salah satunya bisa menenangkan pikiran,'' kata Lutfiel.

Berdiri sejak 2010, Bebiluck adalah merek dagang berbentuk kemitraan. Bebiluck hadir dengan berbagai varian produknya, mulai dari puding, susu kedelai, bubur bayi, dan bubur tim sebagai asupan makanan pendamping ASI. Bahan-bahan baku pembuat produk-produk itu pun alami dan organik serta tidak menggunakan zat-zat kimia berbahaya. Produk-produk Bebiluck juga telah mengantongi sertifikasi halal dari LPPOM MUI dan telah diuji secara independen oleh Laboratorium Tuv Nord, sehingga halal dan sehat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement