Ahad 04 Dec 2016 14:02 WIB

LMI- JSIT Gelar Anugerah Guru Pejuang dan Pelopor

Anugerah Guru Pejuang dan pelopor LMI
Foto: Dok LMI
Anugerah Guru Pejuang dan pelopor LMI

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menghadirkan 1.000 guru sekolah Islam di Jawa Timur,  Laznas LMI bersama dengan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT)  menggelar acara Anugerah Guru Pelopor dan Insentif Guru Pejuang Pendidikan.

Acara yang dilaksanakan Sabtu (03/12) di Graha ITS Surabaya  ini merupakan penghargaan kepada insan pelaku dunia pendidikan yang telah memberikan sumbangsih begitu besar bagi kemajuan bangsa dengan mencetak anak didik berkualitas dan berakhlakul karimah.

Wakil Gubernur Jawa Timur,  Saifullah Yusuf yang hadir di acara ini menyampaikan rasa bangga dan berterima kasih atas kiprah Laznas LMI yang seiring dengan upaya pemerintah untuk mensejahterakan para guru sehingga dapat lebih berkualitas dalam mencerdaskan bangsa.

Dalam pesannya kepada guru yang hadir,  Saifullah Yusuf menyampaikan agar guru selalu memegang tiga hal.  "Yang pertama guru harus beriman dan bertakwa,  yang kedua adalah cerdas dan ketiga disiplin.  Jika ini dilakukan,  maka kualitas pendidikan akan meningkat," kata dia.

Wagub juga mengapresiasi Laznas LMI yang menyerahkan insentif guru pejuang pendidikan sebesar 1 Milyar rupiah,  dan disalurkan melalui guru-guru JSIT.

Sukro Muhab selaku ketua JSIT juga menyampaikan ucapan terima kasih dan berharap kerjasama Laznas LMI dan JSIT yang telah berjalan selama ini dapat semakin naik.

Di kesempatan ini, diserahkan pula penghargaan kepada guru pelopor yang terbagi menjadi guru pelopor ketahanan pangan,  guru pelopor perubahan masyarakat,  guru pelopor lingkungan dan guru pelopor karya pendikan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement