Jumat 09 Feb 2024 10:23 WIB

Gagas Layanan Bantu UMKM, LMI Gelar Pelatihan Ekspor-Impor

UMKM binaan LMI diharapkan mampu berdaya saing secara internasional.

LMI gelar pelatihan ekspor-impor UMKM
Foto: Dok LMI
LMI gelar pelatihan ekspor-impor UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - LMI terus meningkatkan layanan yang berguna untuk Amil, donatur dan penerima manfaat. Ada banyak ragam layanan yang diberikan LMI, salah satunya program layanan ekspor-impor. Program tersebut berguna agar, khususnya UMKM, melebarkan bisnis di kanca mancanegara

Direktur Pemasan dan Kemitraan LMI Ozi Riyanto mengungkapkan, selama ini banyak donatur dan penerima manfaat memiliki usaha dibidang UMKM. Mereka memiliki semangat untuk melebarkan sayap ke mancanegara, hanya karena tidak ada ilmu, akhirnya tidak bisa melakukan hal demikian.

Baca Juga

"Program ini akan kami peruntukan UMKM, hanya saat ini, kami menyiapkan ke internal Amil dulu, melihat kesiapan dan mencari konsep terbaik. Jika sudah terlihat hasilnya, kami peruntukan ke publik," ujarnya saat pelatihan, dalam siaran pers yang diterima, Rabu (7/2/2024).

Dalam pelatihan ini, LMI menggandeng narasumber dari Bea Cukai, Perak, Surabaya. Kebetulan Bea Cukai memiliki program serupa. Toton Hartanto selaku Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Muda sekaligus narasumber pada kegiatan kemarin, berharap ke depan, UMKM binaan LMI mampu berdaya saing secara internasional, "Pelaku usaha harus menyiapkan diri agar bisa merancang dan menyiapkan produk, customer, perizinan. Inshallah dengan persiapan yang matang, kita bisa naik kelas," ujar Toton, sapaan akrabnya.

Toton membeberkan kendala yang perlu dibenahi terkait pengembangan UMKM di Indonesia. Ia menyebut, masih ada jenis produk yang kurang tepat dan tidak relevan untuk dikembangkan. Selain itu, penentuan harga juga belum sebanding dengan kualitas. Kemudian, SDM dan strategi promosi masih dilakukan secara konvensional, serta pemilihan lokasi kurang strategis.

“Hal tersebut harus jadi fokus pembahasan agar bisa diurai sehingga UMKM bisa naik kelas. Peranan teknologi informasi dan media sosial harus juga dimaksimalkan oleh pelaku usaha. Tidak hanya promosi, tapi juga sebagai sarana penjualan agar dapat berkembang secara maksimal,” katanya

Ia juga mengingatkan agar pelaku usaha mengurus legalitas usaha dan produk. Selain untuk memberikan kepercayaan pada konsumen, legalitas juga memudahkan mereka untuk berwirausaha.

“Tak hanya itu, pelaku UMKM pun mesti mampu menghasilkan produk yang unik supaya ada faktor pembeda dengan kompetitor,” Pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement